Keselamatan WNI Jadi Fokus Kunjungan Menlu ke Mesir
- ANTARA FOTO/HO/Suwandy
VIVA.co.id – Mesir akan menjadi salah satu negara yang disambangi oleh Menlu Retno Marsudi dalam kunjungannya ke benua Afrika. Berbagai isu terkait masalah keislaman akan dibahas oleh Retno.
Kunjungan bilateral Menlu Retno ini merupakan kunjungan perdana di tahun 2017. Sesuai dengan apa yang disampaikannya dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu awal Januari 2017 bahwa tahun ini Indonesia akan memfokuskan kerja samanya dengan Afrika, khususnya di Mesir.
Disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, Kamis 2 Januari 2017, tujuan utama kunjungan Menlu Retno di Kairo adalah untuk mengadakan dialog antaragama dan antarbudaya. Di Mesir Menlu Retno akan menemui Sameh Hassan selaku Menlu Mesir dan Imam Besar Al Azhar Doktor Ahmad Muhamad Al Tayib.
Selain itu, kata Arrmanatha, isu Palestina-Israel, perlindungan WNI di Mesir, pendidikan, dan kerja sama yang melibatkan Islam yang damai, akan menjadi perhatian dalam pertemuan sehari tersebut. "Salah satu isu yang ditekankan Menlu Retno adalah perlindungan WNI di Mesir. Isu ini memang cukup sensitif mengingat banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir dan ada kabar kalau WNI di sana rentan bekerja secara tenaga kerja ilegal," ujar Arrmanatha di Kementerian Luar Negeri RI, Pejambon, Jakarta Pusat.
"Ada moratorium mengirimkan TKI ke Timur Tengah dan Mesir juga, sejauh ini kita masih melihat kebutuhannya dan belum ada rencana untuk mengubah kebijakan tersebut," ucap Arrmanatha.
Ia menambahkan jika Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo selalu mengingatkan WNI di sana agar tetap waspada dan menaati peraturan pemerintah Kairo. Indonesia dan pemerintah Mesir juga akan terus bekerja sama untuk memberikan perlindungan kepada WNI di sana.
Sementara itu, seiring dengan pertemuan yang dilakukan Menlu Retno dan Imam Besar Al Azhar beberapa waktu lalu, Al Azhar juga melakukan kegiatan yang mendukung Indonesia dalam pemulihan situasi di Rakhine State, Myanmar. "Indonesia dan Al Azhar bekerja sama mengadakan dialog interfaith dan intercultural untuk menciptakan perdamaian di Rakhine State," kata Arrmanatha.
Arrmanatha menyebut hubungan Indonesia dan Mesir di berbagai sektor dilaporkan sangat baik. Lebih dari 1,3 miliar dollar AS nilai perdagangan digelontorkan dan investasi kedua negara mencapai 50 juta dolar AS. Sedangkan pada tahun 2015, tercatat lebih dari 10 ribu wisatawan Mesir datang ke Indonesia dan jumlah WNI di Kairo mencapai enam ribu orang.