RI-Australia Mau Potong Mata Rantai Keuangan Para Teroris

Mata uang dolar AS.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Australia dan Indonesia berkomitmen untuk menghadapi ancaman terorisme dan berbagai tantangan global. Salah satunya adalah memotong urat nadi pendanaan terorisme lintas-negara.

Kapolri: Penyebaran Ideologi Terorisme Manfaatkan Sosmed

Demikian agenda utama sejumlah pejabat Australia bidang keamanan saat berkunjung ke Jakarta pekan ini.  Mereka adalah Jaksa Agung, Menteri Kehakiman merangkap Menteri Pembantu Perdana Menteri bidang Anti-Terorisme dan Menteri Pembantu Perdana Menteri bidang Keamanan Siber.

Mereka akan menggelar pertemuan antara Dewan Menteri Australia-Indonesia dalam bidang Hukum dan Keamanan ke III "Kami memiliki kerja sama erat dengan pihak berwenang Indonesia. Kami siap berbagi informasi dalam menghadapi ancaman terorisme," kata Menteri Kehakiman Australia, Michael Keenan, di Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.

Indonesia dan Australia Lacak Pembiayaan Kelompok Teroris

Salah satu kerja sama ini adalah kedua negara menyatukan kekuatan dan bekerjasama untuk memotong mata rantai keuangan para teroris dengan melakukan enam cabang pendekatan baru.

Keenan – yang merangkap Menteri Pembantu Perdana Menteri bidang Anti-Terorisme – juga mengatakan bahwa pencucian uang dan pendanaan terorisme merupakan isu global yang menjadi tantangan negara-negara di seluruh dunia.

Stop Sebar Teror di Medsos, Yuk Kampanye #BersatuIndonesiaku

"Saya baru saja menghadapi isu keuangan. Tepatnya uang yang mengalir ke kalangan teroris. Ini yang akan kami bahas dengan Indonesia," ungkapnya.

Ia menambahkan, mendeteksi dan mengganggu operasi ilegal termasuk pembiayaan teror semakin banyak dilakukan secara daring (online). "Dalam hal memerangi pendanaan terorisme, berkembangnya teknologi berarti kita akan melihat perubahan lebih banyak dalam dekade berikutnya daripada yang telah kita saksikan dalam 40 tahun terakhir," terang dia.

Oleh karena itu, menurut Keenan, sangat penting bagi Australia untuk bekerjasama dengan mitra internasional agar memastikan kawasan Asia Pasifik tidak menjadi surga bagi kejahatan siber. Indonesia tetap menjadi salah satu mitra strategis yang paling penting bagi Australia, terutama dalam hal keamanan nasional.

Sejak Agustus 2014, Australia telah menginvestasikan AUS$1,3 miliar untuk mendukung upaya memerangi terorisme, termasuk AUS$20 juta untuk AUSTRAC dalam mendeteksi dan mengganggu pembiayaan teror. (ren)

Sejumlah anggota Densus 88 bersiaga di lokasi penggerebekan teroris beberapa waktu silam. (Ilustrasi)

Gawat! Teroris Ternyata Komunikasi Lewat Game Online

Padahal game online paling banyak dimainkan anak-anak.

img_title
VIVA.co.id
12 Juli 2018