Identitas WNI Korban Kapal Karam di Johor Malaysia
- ANTARA FOTO/HO/Suwandy
VIVA.co.id – Kementerian Luar Negeri RI terus melakukan upaya pencarian korban dari kapal pengangkut tenaga kerja ilegal yang karam di perairan timur Malaysia. Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui jumlah pasti penumpang kapal berjenis pancung tersebut.
"Dari hari pertama, kami terus melakukan komunikasi dengan Konsulat Jenderal Johor Bahru. Sampai hari ini, kami tidak tahu (pasti) jumlah penumpang di dalam kapal. Perkiraan ada 40 orang," ujar Menlu Retno saat ditemui media di kantor Kemenlu RI, Pejambon, Jakarta Pusat pada Rabu, 25 Januari 2017.
Sampai saat ini, Menlu Retno mengungkapkan, sebanyak 16 jenazah telah ditemukan. Mereka terdiri dari sembilan pria dan tujuh wanita. Korban selamat juga dinyatakan bertambah jumlahnya menjadi delapan orang, masing-masing merupakan satu orang pria warga negara Malaysia, serta lima pria dan dua wanita warga negara Indonesia.
Keseluruhan jenazah telah dibawa ke rumah sakit Sultan Ismail Iskandar, Johor, Malaysia, untuk kemudian diidentifikasi. "Apabila diperlukan, kami akan kirim tim DVI kami. Sampai sekarang, Tim Disaster Victim Investigation (DVI) kami masih melakukan kesepakatan dengan DVI Malaysia," ujarnya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Protokol dan Konselor Kemenlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, mencatat jumlah korban meninggal yang berhasil diidentifikasi dari tenggelamnya kapal berukuran 18 kaki ini adalah tujuh orang. Berikut daftar inisial ketujuh korban:
1. MY, wanita asal Ende, Nusa Tenggara Timur.
2. RS, pria asal Madura, Jawa Timur.
3. LL, pria asal Belu, Nusa Tenggara Timur.
4. SY, wanita asal Madura, Jawa Timur.
5. HM, wanita asal Madura, Jawa Timur.
6. SW, wanita asal Bojonegoro, Jawa Timur.
7. SN, pria asal Madura, Jawa Timur.
"Jenazah dari LL dan SY, masing-masing dari NTT dan Jatim, sudah siap dipulangkan. Rencananya, kedua jenazah ini akan diterbangkan tanggal 27 Januari 2017 ke kampung halaman mereka," ujar Iqbal.
"LL akan diterbangkan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Jakarta, kemudian ke Kupang. Sementara SY akan diterbangkan melalui jalur Kuala Lumpur, kemudian ke Jakarta, dan disambung ke Surabaya," katanya. (ase)