Pemindahan Kedubes AS Ancam Perdamaian Israel-Palestina
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Wacana pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem, menuai protes keras. Langkah yang diajukan Presiden AS, Donald Trump, ini dinilai dapat memperburuk proses perdamaian Israel-Palestina.
Pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal mengatakan, konsep pemindahan Kedubes Amerika ini merupakan suatu langkah buruk yang akan merugikan perjuangan bangsa Palestina. Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo pun berkomitmen penuh untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Kita harapkan itu tidak akan terjadi. Kalau itu terjadi tentu akan ditentang oleh pemerintah dan rakyat Palestina. Apalagi situasi di kawasan tersebut sekarang sedang labil," kata Dino kepada wartawan usai forum FPCI di Jakarta Pusat, Selasa, 24 Januari 2017.
Seperti diketahui baru-baru ini Trump dilaporkan telah melakukan kontak langsung dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, perihal pemindahan Kedubes AS. Meski isu tersebut telah santer terdengar, namun pihak Gedung Putih mengatakan masih terlalu dini untuk membahas masalah ini di forum.
Dino mengatakan, solusi dua negara yang diandalkan untuk mewujudkan perdamaian Israel dengan Palestina pun terancam kandas. Hal ini karena pemindahan Kedubes justru akan menciptakan gerakan baru, yang hanya akan semakin memperburuk suasana.
"Jadi mudah-mudahan Presiden Trump dapat dengan bijak mempertimbangkan, dan harus berhati-hati terhadap gagasan ini dengan tidak memindahkan kedutaan Amerika ke Yerusalem," ujar mantan wakil menteri luar negeri ini.