Kehadiran Militer Rusia di Suriah hingga 49 Tahun
- REUTERS
VIVA.co.id – Rusia telah menandatangani perjanjian sewa jangka panjang selama 49 tahun atas pangkalan militer dengan pemerintah Suriah. Perjanjian ini untuk memperluas kehadiran militer negeri Beruang Putih di negara Presiden Bashar al-Ashad.
Mengutip situs Independent, Selasa, 24 Januari 2017, Rusia saat ini mempertahankan dua pangkalan militer di Suriah, Hmeimim dan Tartus, yang dikuasai pemerintah Suriah.
Perjanjian baru yang ditandatangani pada Jumat pekan lalu ini akan menggandakan jumlah kapal perang Rusia di Pelabuhan Tartus, di mana mengambil jumlah tempat berlabuhnya kapal yang tersedia hingga 11 unit.
Kesepakatan selama 49 tahun ini mendapat opsi bisa diperpanjang lagi selama 25 tahun. Kekuatan militer Rusia, sejak September 2015, telah berperan dalam membantu Presiden Bashar al-Assad memenangkan perang dalam konflik selama enam tahun terakhir dan mendapatkan kembali kontrol atas Aleppo.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan sepakat untuk mengurangi penyebaran militer di Suriah di bawah persyaratan kesepakatan gencatan senjata 30 Desember 2016, antara kelompok oposisi dan pemerintah Suriah.
Rusia sendiri telah menarik kembali kapal induk Admiral Kuznetsov dan kapal perang lainnya ke Pangkalan Militer Murmansk, akhir tahun lalu.
Banyak analisis yang mengatakan bahwa pengaruh Moskow atas wilayah Suriah tidak mungkin berkurang, meskipun pengaruh al-Assad telah menguat seiring dengan berhasil direbutnya wilayah Aleppo.
Perpanjangan kesepakatan ini juga datang saat delegasi dari kelompok pemberontak dan pemerintah, serta para diplomat Rusia, Iran dan Turki, tengah melakukan perundingan perdamaian di ibu kota Kazakhstan, Astana.