Presiden Israel Sambut Hangat Kedatangan Ketua Komisi MUI
- Twitter / @PresidentRuvi
VIVA.co.id – Presiden Israel Reuven Rivlin pada hari Rabu, 18 Januari 2017 lalu, menerima kunjungan delegasi pemimpin Muslim Indonesia di kediamannya, yang mengunjungi Israel atas prakarsa Dewan Hubungan Australia/Israel & Yahudi (AIJAC). Dalam kunjungan itu, delegasi Indonesia dipimpin oleh Istibsyaroh, yang juga dikenal sebagai Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia.
Presiden Rivlin menyambut kunjungan tersebut dengan hangat dan mengatakan kepada mereka bagaimana keluarganya telah kembali tinggal di Israel sejak dua abad yang lalu dan kehidupan mereka di Yerusalem sepanjang tahun. Ia mengatakan selama bertahun-tahun, semua orang hidup di Yerusalem dalam harmoni antara Muslim, Kristen dan Yahudi.
"Kita ditakdirkan untuk hidup bersama. Nenek moyang saya percaya, bahwa kita semua bisa tinggal di sini bersama-sama. Kami percaya di Israel tidak hanya ada demokrasi bagi Yahudi, tapi demokrasi untuk semua orang," kata Rivlin, seperti dikutip dari website resmi Kementerian Luar Negeri Israel, mfa.gov.il, Jumat, 20 Januari 2017.
"Kami tidak memerangi Islam. Sayangnya ada pihak-pihak yang menolak gagasan Israel seperti Iran, Hizbullah dan Hamas yang mengatakan tidak akan mengakui Israel dari sudut pandang Islam," ujarnya.
Kepada delegasi Indonesia, Rivlin menjamin bahwa di Yerusalem, semua orang bisa beribadah sesuai dengan keyakinannya dan Israel akan terus mempertahankan hak ini. Tidak peduli apa yang mungkin dikatakan oleh propaganda anti-Israel. "Propaganda hanya datang untuk menguji dan memprovokasi dunia Islam terhadap Israel," kata Rivlin.
Presiden Rivlin pun mengungkapkan harapannya untuk kerja sama yang lebih besar serta interaksi antara kedua bangsa Israel dan Indonesia, dan mencatat bahwa hubungan antar individu sangat penting bagi masa depan setiap orang.
Berbicara atas nama delegasi, Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga MUI, Istibsyaroh pun menanggapi positif hal tersebut.
"Ini adalah suatu kehormatan untuk berada di sini, sebagai Presiden dari Institut Pendidikan Tinggi, Dewan Badan Islam dan mantan senator Republik Indonesia. Indonesia terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, terbang dari satu sisi ke sisi lain membutuhkan waktu sepuluh jam. Meskipun ada banyak agama dan budaya yang berbeda, mereka semua satu sebagai warga negara Indonesia," kata Istibsyaroh kepada Reuven Rifin seperti dikutip dari website resmi Kementerian Luar Negeri Israel tersebut.
Delegasi ini juga melanjutkan pembicaraan tentang pentingnya dialog antar agama dan budaya yang berbeda.
Speaking with Muslim leaders from #Indonesia. #Israel has no war with #Islam. Indeed, we are not doomed to live together, it is our destinty pic.twitter.com/phKVVu5WMC
— Reuven Rivlin (@PresidentRuvi) January 18, 2017
(ase)