Wali Kota di Prancis Tolak Menu Selain Babi di Sekolah
- http://aplus.com
VIVA.co.id – Seorang kepala daerah di wilayah Prancis Barat bersikap diskriminatif terhadap para murid sekolah dasar yang beragama Muslim karena tidak akan memberikan menu makanan alternatif selain babi.
Wali Kota Saint-Seurin-sur-l'Isle, Marcel Berthomé mengatakan, SD di wilayahnya tidak memiliki uang untuk menawarkan menu makanan lain selain babi. Oleh karena itu, ia mendesak para siswa Muslim agar bersedia makan siang dengan lauk babi.
"Kami tidak punya uang. Anda makan (babi) atau Anda pergi. Ini bukan keputusan bermotif politik. Kota ini penuh utang dan kami tidak mampu memasak dua piring dengan menu yang berbeda setiap hari," kata Berthomé, seperti dikutip situs Express, Kamis, 19 Januari 2017.
Hal ini membuat para orangtua murid Muslim marah karena seolah-olah anak-anak mereka sedang didiskriminasi. Padahal mereka membayar pajak seperti warga Saint-Seurin lainnya. Salah satunya Sonia. Ia mengaku sangat kecewa atas pernyataan sang Wali kota.
"Dia (Berthomé) mengambil keputusan ini sepihak. Kita, sebagai orangtua, tidak ikut diajak konsultasi. Saya seorang Muslim tapi saya juga warga negara. Kita tidak berbeda dari orang lain. Kami membayar pajak lokal dan kami membayar makanan sekolah anak-anak kita. Tidak pantas dia bicara seperti itu," katanya, menegaskan.
"Apa sulitnya memasak 10-15 potong roti daging sapi satu atau dua kali seminggu?" katanya. Namun, lagi-lagi, Berhomé tetap bersikukuh dengan keputusannya yang tidak memberikan menu makanan alternatif untuk 'alasan keuangan'.