Menlu Retno akan Resmikan Dua Sekolah di Rakhine, Myanmar
- ANTARA FOTO/HO/Suwandy
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi akan meresmikan dua sekolah Indonesia di Rakhine, Myanmar, Sabtu, 21 Januari 2017.
Peresmian dua sekolah dasar yang terletak di Maungdaw ini merupakan peresmian kedua, setelah sebelumnya empat sekolah di lokasi yang sama telah diresmikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fachir.
Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Kementerian Luar Negeri, Salman Al Farisi mengungkapkan, jika Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas para guru di Myanmar untuk mengisi sekolah-sekolah bantuan Indonesia di sana.
"Selain mendirikan sekolah, kami juga harus mengimbanginya dengan pembangunan kapasitas para tenaga pengajar. Terkadang di satu sekolah hanya dilengkapi 5-6 guru. Padahal jumlah muridnya bisa sampai 240 anak," ujarnya, di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017.
Saat ditanya VIVA.co.id terkait penambahan tenaga pengajar Indonesia untuk sekolah-sekolah tersebut, Salman mengatakan, hal itu akan didasarkan pada assessment Pemerintah Myanmar.
Selain itu, ia menyebut kendala terbesar jika Indonesia memberikan bantuan guru untuk mengajar di Myanmar ada di bahasa. "Kalau tambahan tenaga pengajar dari kita, saya rasa akan repot dengan bahasa. Jalan satu-satunya yaitu membuat pelatihan bagi tenaga guru. Lokasinya bisa di Indonesia atau memanfaatkan sekolah Indonesia di Yangoon," ujar Salman menambahkan.
Ia mengungkapkan, pihaknya memiliki program 'capacity building' dan program lainnya yang memberikan kesempatan kepada warga lokal untuk mempelajari berbagai hal yang ada di Indonesia.
Program ini tidak hanya dikhususkan bagi masyarakat Rakhine saja, tetapi juga masyarakat yang ada di seluruh Myanmar. "Bulan ini (Januari) akan ada dua delegasi Myanmar yang belajar di Indonesia. Mereka akan belajar tentang pemerintahan dan demokrasi." (mus)