Tampilkan Gadis Berhijab, Papan Reklame di Australia Dicopot
- The Guardian
VIVA.co.id – Sebuah papan reklame bertema "Australia Day" dicopot dari tempatnya di Melbourne karena menampilkan dua gadis berhiab. Pencopotan papan reklame berukuran raksasa itu terpaksa dilakukan setelah perusahaan tempat pembuatannya mendapat ancaman serius.
Diberitakan oleh The Guardian, Selasa, 17 Januari 2017, karya digital itu menampilkan potret diri dari berbagai macam orang yang memiliki latar belakang budaya berbeda, termasuk sebuah gambar dari dua gadis muslim di depan bendera Australia. Akibat pemajangan foto kedua gadis berhijab tersebut, para nitizen kesal dan memicu perdebatan di kalangan pengguna media sosial.
Ratusan orang mengkritik gambar kedua gadis tersebut karena dianggap mengandung unsur politik atau tidak menggambarkan "Australia Day" secara sungguh-sungguh.
Billboard besar, yang dipasang oleh perusahaan media luar QMS, digunakan untuk mempromosikan festival RACV di Kings Domain Gardens pekan depan dan billboard ini juga termasuk logo resmi pemerintah Victoria dan "Australia Day."
Menteri Urusan Multikultural Victoria, Robin Scott, mengatakan, QMS memilih untuk mencopot papan reklame itu karena banyaknya jumlah ancaman. "Siapa pun yang menganggap ini sebuah kemenangan membutuhkan penyegaran terhadap makna sebenarnya dari 'Australia Day'. Ini (Australia day) merangkul seluruh lapisan masyarakat dan merayakan keberagaman yang membuat negara ini besar," kata Scott.
"Sangat mengecewakan melihat sebuah minoritas kecil menyerang kebanggaan Australia atas nama kecintaan negara mereka," imbuhnya Meski demikian, pihak QMS menolak untuk mengomentari ancaman yang diterimanya.
Amarah yang dilontarkan nitizen memuncak karena papan iklan itu didirikan tepat di sebelah jalur bebas hambatan antara Peninsula Link dan Connect East di Cranbourne. Protes dimulai pada hari Jumat, 6 Januari 2017 dan dibagikan melalui laman Facebook dari sejumlah kelompok pejuang hak, termasuk Front Persatuan Pembela Tanah Air (United Patriots Front).
Pada hari Senin, ribuan orang telah mengunggah dan menyebar gambar dari gadis-gadis berjilbab di papan reklame QMS itu. "Ini bukan deskripsi dari 'Australia Day', apa kita harus kehilangan budaya kita sendiri karena politik?" tulis wanita asal Sydney, Liz Parker, di laman Facebook miliknya.
Namun tidak semua orang mengungkapkan kritiknya. Salah satunya Gina Rose, ia menuliskan: "Kita adalah bangsa yang multikultural, jika Anda memiliki masalah dengan itu, silakan angkat kaki."
Pihak festival RACV mengatakan billboard itu bagian dari kampanye pemerintah Victoria untuk mempromosikan "Australia Day" secara lebih luas.
"RACV bangga menjadi pendukung utama dari festival populer pemerintah Victoria, 'Australia Day,’ merayakan segala sesuatunya dan membuat negara kita menjadi besar," katanya dalam sebuah pernyataan tertulis.
Foto yang digunakan untuk billboard itu diambil di Melbourne pada tanggal 26 Januari 2016 dan pernah ditampilkan di galeri pemerintah Victoria "Australia Day." Foto tersebut menunjukkan dua orang gadis muda sedang memegang bendera Australia ketika mereka menghadiri acara di Docklands.