Trump Tuding Badan Intelijen AS Lakukan Cara Seperti Nazi
- REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id – Masa jabatan sebagai Presiden AS akan segera dijalankan Donald Trump beberapa hari ke depan. Namun, bukannya menciptakan situasi kondusif ia malah menciptakan kerusuhan baru.
Kali ini ia menuding agen intelijen AS bertanggungjawab atas tudingan media yang mengatakan Trump terlibat kompromi dengan Rusia untuk mendapatkan posisinya. Trump juga mengatakan, apa yang dilakukan agen intelijen AS mengingatkannya pada praktik yang dilakukan Nazi Jerman.
Presiden terpilih dari Partai Republik itu mengatakan kebocoran dari komunitas intelijen menyebabkan beberapa media AS melaporkan klaim tidak berdasar bahwa ia melakukan kompromi dengan Rusia.
"Saya pikir itu memalukan, memalukan karena badan-badan intelijen membolehkan informasi yang ternyata salah dan palsu terekspos publik. Saya pikir itu memalukan, dan saya mengatakan bahwa ... itu sesuatu yang pernah dilakukan oleh Nazi Jerman," kata Trump dalam konferensi pers di New York, seperti diberitakan oleh Reuters, Kamis, 12 Januari 2016.
Dan untuk pertama kalinya, Trump mengakui bahwa Rusia sepertinya meretas Komite Nasional Demokrat dan email dari para pejabat tinggi Partai Demokrat dalam pemilihan presiden 2016. "Saya pikir itu adalah Rusia," katanya, menunjukkan bahwa negara-negara lain juga melakukan peretasan di Amerika Serikat.
Tuduhan Trump mendapat bantahan. Dua pejabat berwenang mengatakan, tuduhan soal Trump dan peretas dari Rusia, yang disebut Trump sebagai tuduhan "tak berdasar," terangkum dalam dua halaman catatan yang disampaikan pekan lalu pada Obama dan Trump. Laporan itu menceritakan mengenai adanya gangguan dari Rusia dalam pemilu 2016.
Trump sendiri, tanpa memperlihatkan bukti, mengatakan berita yang disampaikan padanya melalui memo tersebut, telah dirilis oleh (mungkin) agen intelijen AS. "Siapa yang tahu? Tapi ini akan menjadi noda besar bagi agen intelijen tersebut, jika sebenarnya mereka yang melakukan itu," ujarnya.