Presiden Palestina Minta Trump Tak Pindahkan Kedubes AS
- REUTERS/Mike Segar
VIVA.co.id – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menulis surat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump agar tidak memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Dilaporkan oleh Al Jazeera, 9 Januari 2017, Trump mengatakan beberapa kali bahwa ia berencana untuk memindahkan kantor Kedubes AS. Bulan lalu, ia memilih David Friedman sebagai dubes AS untuk Israel, seorang pengacara sayap kanan yang berjanji untuk memindahkan kantor kedutaan ke Yerusalem.
Dalam surat resminya, Abbas memperingatkan langkah tersebut akan berdampak buruk pada proses perdamaian, terhadap solusi dua negara, dan pada stabilitas serta keamanan seluruh wilayah di Palestina. Surat itu dikirim Abbas sebagai tujuan untuk menjelaskan risiko yang ditanggung AS jika mereka memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Abbas juga menyurati negara-negara lainnya, termasuk Rusia, China, dan Uni Eropa, serta menyerukan mereka untuk melakukan upaya cadangan mencegah AS merealisasikan keputusannya. Selain itu, keputusan Trump tersebut dianggap sebagai sebuah potensi relokasi yang sangat ditentang oleh Palestina.
Abbas menganggap Trump telah membuat keputusan sepihak, padahal Trump tahu kalau Palestina masih menjadi rebutan.
Di sisi lain, Israel mendukung langkah Trump dan mendorong presiden sebelumnya, Barack Obama, untuk mengambil langkah serupa yang sempat gagal. Palestina menganggap Israel mencaplok Yerusalem Timur untuk dimanfaatkan sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Sementara itu, Israel menyatakan seluruh kota sebagai ibu kotanya yang tak terbagi.
Negara-negara anggota PBB dan AS tidak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan status kota adalah salah satu masalah paling sulit dari konflik Israel-Palestina selama puluhan tahun ini. Sementara itu, bulan lalu, juru bicara Trump, Kellyanne Conway, memberitakan kepada sebuah stasiun radio AS bahwa pemindahan kedutaan adalah prioritas utama presiden terpilih.