Pasukan Khusus Korsel-AS Cari Cara untuk Bunuh Kim Jong-un

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dan para tentaranya.
Sumber :
  • REUTERS/KCNA

VIVA.co.id – Korea Selatan dan Amerika Serikat tengah mencari cara untuk membunuh Kim Jong-un bila Korea Utara menyatakan perang terbuka. Oleh karena itu, kedua negara akan membentuk Komando Operasi Khusus Korea (SOCKOR/Special Operations Command Korea) sebagai unit khusus pemburu para petinggi Korea Utara.

Wajah Buram Habis, Ternyata Tentara Asing di Markas Kopasgat TNI Ini Pasukan Khusus Rahasia Militer Amerika

"Militer Korea Selatan akan membentuk unit khusus berkekuatan dua batalion (dua ribu personel) berdasarkan arahan dari AS. Meskipun begitu, unit ini akan disesuaikan dengan lingkungan di semenanjung," kata sumber di Kementerian Pertahanan Korea Selatan, seperti dikutip situs Koreatimes, Senin 9 Januari 2017.

Sumber anonim ini melanjutkan, unit khusus tersebut bertugas 'menghilangkan' jaringan dan fungsi pemerintahan Pyongyang, termasuk melenyapkan Kim Jong-un.

Lenyap dari Dunia Militer, Ini Kronologi Kemunculan Detasemen Pasukan Rahasia Hitam Kostrad TNI

Sebuah laporan publikasi dari United States Forces Korea J5 Strategic Communication Division, menyebut SOCKOR dibentuk atas perjanjian dan akan mendapat pelatihan serta peralatan khusus dari United States Special Operations Forces (SOF) di bawah Departemen Pertahanan AS.

Kehadiran Komando Operasi Khusus ini mendasari atas kemampuan aliansi (AS-Korea Selatan) untuk mempertahankan kemampuan dan memastikan keterlibatan Angkatan Bersenjata Korea Selatan dalam melindungi kedaulatannya, baik darat, laut maupun udara.

Dibubarkan, Detasemen Pasukan Rahasia Hitam Kostrad TNI Lenyap dari Dunia Militer

"Komando Operasi Khusus ini sebagai jawaban atas respons krisis terhadap ancaman asimetris Korea Utara. Kedua negara tetap terlibat dalam latihan rutin di Semenanjung Korea, dan akan terus digelar secara rutin sepanjang tahun ini," ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.

Spartan 3.000 Korea Selatan

Spartan 3000, unit khusus Korea Selatan (Reuters/Kim Hong-Ji).

Pada akhir September lalu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan berencana mengirimkan unit pasukan khusus untuk menggulingkan pemerintahan Jong-un.

Menteri Pertahanan Korea Selatan, Han Min-koo, mengatakan, pihaknya juga menyiagakan 500 ribu personel dalam upaya menangkal invasi Korea Utara, apabila benar-benar terjadi perang terbuka.

”Jika menjadi jelas musuh berniat untuk menggunakan rudal nuklir untuk menekan tujuan-tujuannya, konsep (dari pasukan khusus) adalah untuk membalas terhadap bidang utama yang meliputi kepemimpinan Korut,” kata Min-koo.

Ia memiliki rencana membentuk sebuah unit khusus dengan target Jong-un. Rencana ini dikenal sebagai Korea Massive Punishment and Retaliation, atau KMPR.

Unit ini, bagian dari three-axis system di Angkatan Bersenjata Korea Selatan, yang meliputi sistem anti-rudal homegrown, Angkatan Udara dan Pertahanan Rudal, atau KAMD, serta sistem serangan pre-emptive.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya