Walikota Ini Sebelumnya Adalah PSK
- REUTERS / Charles Platiau
VIVA.co.id – Seorang perempuan yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial atau PSK berhasil memenangkan pemilu untuk menjadi orang pertama Manacapuru, sebuah wilayah kecil di Brasil. Mulai bulan ini, Fransisca da Silva, secara resmi akan memimpin Manacapuru.
Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai PSK tersebut dipilih oleh warga setempat sebagai tanda protes mereka atas kepemimpinan walikota sebelumnya, Jaziel Tororo. Warga merasa kecewa dan tak puas dengan kepemimpinan Tororo terkait dengan pemenuhan kesehatan bagi mereka seperti rumah sakit yang layak dan obat-obatan. Rendahnya gaji dan keterlambatan pembayaran pada PNS, juga buruknya pembuangan limbah di wilayah mereka sehingga warga terpaksa hidup dalam kondisi yang buruk dan kumuh.
"Kota ini sebelumnya diberi gelar mutiara Sungai Solimoes. Dan sekarang anda akan menyebutnya sebagai apa?" ujar Valdemir Santana, seorang warga lokal yang berprofesi sebagai pengemudi. Santana adalah salah seorang warga yang menjagokan Silva untuk menjadi walikota. Awalnya, ia menganggap pencalonan Silva adalah guyonan. Namun secara mengejutkan Silva berhasil menjejak di peringkat keempat saat pemilihan lokal digelar. Ia meraih dukungan dari sekitar 1.000 pemilih. Kabarnya, Silva hanya menghabiskan 47 dolar AS atau sekitar Rp600 ribu.
Diberitakan oleh Sputnik, kemenangan tersebut dipastikan mengubah hidup Silva. Perempuan yang biasa bekerja sebagai PSK, yang ia ceritakan mendapat tiga pelanggan dalam satu hari, kini akan memiliki gaji tetap. Silva, yang bekerja sebagai PSK sejak usia 11 tahun akan mulai melakukan tugasnya pekan ini. Ia akan memperoleh gaji sebesar 2.300 dolar AS atau hampir Rp30 juta.
Saat ini, perempuan berusia 32 tahun itu tinggal di sebuah rumah sederhana yang berdinding kayu dan beratap seng. Ia menempati rumah tersebut bersama kedua orangtua dan tiga anaknya yang berusia antara enam hingga 10 tahun. Setelah terpilih, Silva berjanji akan memberi makan gratis bagi PSK yang bekerja di jalanan. Ia membandingkan dirinya dengan Maria Magdalena. "Maria Magdalena adalah pekerja seks, namun Tuhan memberinya kesempatan untuk mengubah hidupnya. Mengapa saya tak bisa melakukannya dengan lebih baik? Saya juga seorang perempuan biasa," ujar Silva seperti ditulis oleh korang setempat, Folha de Sao Paulo.
Menurut Santana, kebanyakan pemilih Silva tak berharap ia akan langsung membuat perubahan besar bagi kota mereka. Namun, Santana memastikan, masa kepemimpinan Silva pasti akan penuh dengan kejutan. (adi)