Tanggapan Kedubes Rusia Warganya Ditangkap karena Palu Arit
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menegaskan bahwa salah satu warga Rusia yang ditangkap di Batam, bernama Igor Riabchuck lantaran mengenakan kaos bergambar palu-arit adalah seorang turis.
Riabchuck mengaku membeli kaos tersebut dari Vietnam. Menurut Atase Pers Kedutaan Besar Rusia, Nikolay Karapetyan, Riabchuck tidak memiliki motif apapun soal kaos yang dipakainya dan tidak mengetahui kalau lambang tersebut menimbulkan kontroversi di Indonesia.
"Dia hanyalah seorang turis dan tidak memiliki motivasi politik apapun. Dia membeli kaos itu dari Vietnam dan tidak tahu bahwa gambar tersebut dilarang di Indonesia. Kami telah berkomunikasi dengan otoritas berwenang di Batam, terkait masalah ini," ujar Karapetyan kepada VIVA.co.id, Selasa malam, 3 Januari 2017.
Seperti diketahui, Riabchuck sempat ditahan oleh Kepolisian Daerah Riau, karena mengenakan kaos berlambang palu-arit. Lambang tersebut, telah lama dianggap sebagai simbol komunis internasional dan dilarang keras di Indonesia.
Kronologisnya, seperti dikutip situs Sputniknews, Riabchuck tiba-tiba didatangi oleh segerombol masyarakat lokal di Batam, pada Sabtu 31 Desember lalu, karena memakai kaos tersebut.
Kelompok ini mengaku sebagai Anak-anak Komando Baret Merah (AKBM). Orang-orang ini, kemudian memperingatkan Riabchuck, jika ia telah melanggar hukum Indonesia dengan memakai kaos berlambang palu-arit milik komunis.
Namun, sayangnya maksud yang ingin disampaikan AKBM terkendala oleh penggunaan bahasa. Riabchuck tidak dapat berbahasa Indonesia dan Inggris, ia hanya dapat berbicara menggunakan bahasa Rusia. Karena kesal, akhirnya kelompok ini membawa Riabchuck ke kantor polisi dengan paksa.
Kabid Humas Polda Kepulauan Riau, AKBP Saptono Erlangga menyebut, pihaknya tidak dapat melakukan penahanan kepada Riabchuck dengan alasan keamanan. "Pria ini (Riabchuck) hanya dapat berbicara bahasa Rusia, jadi ia tidak tau menahu mengapa orang-orang ini (AKBM) menyeretnya kemari (Polda Kepri)," katanya.
Lalu, Saptono melanjutkan, polisi menyita kaos yang dibeli oleh Riabchuck di Vietnam itu dan mengembalikannya ke hotel tempat dia menginap. "Ia hanya wisatawan. Tidak ada motif politik di sini," tambah Saptono. (asp)