PBB Soroti Jutaan Warga Suriah Minim Pasokan Air Bersih
- REUTERS/Abdalrhman Ismail
VIVA.co.id – Empat juta warga yang tinggal Damaskus, Suriah, menderita kekurangan pasokan air minum bersih selama lebih dari sepekan.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (The United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) melaporkan bahwa pasokan air dari Wadi Barada dan Ain al-Fija yang melayani 70 persen warga Damaskus dan sekitarnya telah terpotong akibat serangan.
Tak diketahui siapa yang bertanggung jawab atas perbuatan ini, namun infrastruktur tersebut sengaja ditargetkan untuk dirusak. Lembah Wadi Barada merupakan salah satu wilayah yang dikuasai pemberontak di wilayah barat laut Damaskus.
Lembah tersebut kini masih berlangsung operasi perebutan kembali wilayah oleh pasukan pemerintah Suriah. "PBB khawatir insiden ini menyebabkan penularan penyakit melalui air kotor, terutama pada anak-anak. Masyarakat juga terpaksa harus membeli air dari pihak swasta, di mana harga dan kualitasnya tak bisa dikendalikan," bunyi laporan OCHA, seperti dilansir situs Reuters, Jumat, 30 Desember 2016.
Wadi Barada berlokasi di perbatasan Suriah-Lebanon, merupakan jalur suplai bagi kelompok Hizbullah, yang selama ini terlibat dalam perjuangan bersama tentara pendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Sejumlah warga yang menjadi saksi mata mengatakan, serangan udara telah merusak stasiun pemompaan air. Pemerintah menuduh pemberontak telah mencemari air dengan solar, sehingga memaksa pihak berwenang menggunakan cadangan sebagai gantinya.
Atas kejadian ini, PBB menyerukan kepada semua pihak untuk mencapai penyelesaian damai agar mengurangi penderitaan warga sipil dan menghindari penargetan terhadap infrastruktur masyarakat.
Mereka juga menyebutkan sebanyak 15 juta orang membutuhkan bantuan akses air di Suriah, setelah hampir enam tahun berada di bawah konflik. Setiap rumah tangga di Suriah juga harus menghabiskan seperempat dari pendapatan mereka untuk memperoleh akses air bersih.