Niat Presiden Taiwan Mampir ke AS Bikin China Meradang
- Reuters/Pichi Chuang
VIVA.co.id – Kementerian Luar Negeri Taiwan menginformasikan bahwa Presiden Tsai Ing-wen akan singgah di Amerika Serikat usai melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara Amerika Latin.
Presiden perempuan pertama Taiwan tersebut akan meninggalkan Taipei pada 7-15 Januari 2017 untuk mengunjungi Honduras, Nikaragua, Guatemala dan El Salvador.
"Detail agenda akan dipublikasikan sebelum akhir pekan ini," bunyi pernyataan resmi dari Kemlu Taiwan, seperti dikutip Reuters, Jumat, 30 Desember 2016.
Media lokal Taiwan berspekulasi bahwa Ing-wen akan berusaha untuk memenuhi undangan pelantikan Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump pada 20 Januari mendatang.
Sementara, American Institute di Taiwan, setingkat Kedutaan Besar Taiwan de facto untuk AS, tidak memiliki komentar terkait jadwal kedatangan Ing-wen ini.
Langkah Taiwan ini membuat China murka dan mendesak AS untuk menolak persinggahan Ing-wen. Beijing sangat mencurigai Ing-wen, yang dianggap ingin mendorong kemerdekaan Taiwan, tidak memenuhi syarat untuk membuka hubungan diplomatik.
AS yang mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing pada 1979, telah mengakui posisi China yang hanya ada satu dan Taiwan adalah bagian dari kebijakan Satu China (One China Policy).
Taiwan memiliki 30 sekutu diplomatik sejak pertengahan 1990-an, namun saat ini, yang memiliki hubungan formal hanya 21 negara. Itu pun mayoritas negara-negara kecil dan miskin di Amerika Latin dan Pasifik.