2016, Dunia Dikepung Serangan Teror

Militer Belgia sedang berjaga di Bandara Internasional Zaventem.
Sumber :
  • REUTERS/Charles Platiau

VIVA.co.id – Tahun 2016 dapat dikatakan tahun penuh teror. Masih teringat ketika dunia dikejutkan dengan peristiwa bom dan baku tembak antara teroris dan aparat kepolisian di Sarinah, Thamrin, Jakarta,pada 13 Januari.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

Isu terorisme selalu dikaitkan dengan Islam. Pascaserangan Thamrin, muncul rangkaian aksi teror lainnya di belahan dunia. Mulai dari ledakan bom, penembakan massal hingga penyerangan.

Berikut rentetan peristiwa teror yang terjadi di dunia sepanjang tahun ini yang dirangkum VIVA.co.id, Jumat, 30 Desember 2016.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

22 Maret 2016: Ledakan di dua lokasi di Brussels, Belgia

Dua ledakan besar mengguncang Bandara Internasional Zaventem dan Stasiun Metro Maelbeek di Belgia, sekitar pukul 09.07 waktu setempat.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Setidaknya 32 orang tewas di tempat, sementara ratusan lainnya mengalami luka-luka. Pihak berwenang mengatakan penyerang melakukan aksi bunuh diri dengan meledakkan bom yang disimpan di dalam koper mereka.

Dua pelaku bom bunuh diri, yakni kakak beradik Khalid dan Ibrahim el Bakraoui berhasil menembus penjagaan bandara dan stasiun metro.

Keduanya tewas di tempat, sementara satu pelaku lainnya yakni Najim Laachroui berhasil diringkus beberapa hari setelah kejadian. Serangan ini diklaim dilakukan oleh kelompok ekstremis Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS).

Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, menetapkan 22 Desember sebagai 'Black Day' untuk menghormati para korban meninggal dunia.

27 Maret 2016: Bom di Lahore, Pakistan

Aksi bom bunuh diri terjadi di sebuah taman di tengah kota di Lahore, Pakistan. Ledakan bom di area parkir Gulshan-e-Iqbal Park tersebut menyebabkan 300 orang terluka dan 69 orang tewas.

Insiden ini terjadi bertepatan hari libur Paskah. Kelompok militan Taliban, Jamaat-e-Ahrar, mengaku bertanggung jawab atas ledakan bunuh diri tersebut. Kelompok tersebut menargetkan orang Kristen yang merayakan Paskah.

Ledakan terjadi hanya beberapa meter dari lokasi ayunan anak-anak. Saksi mata di lokasi menjelaskan, usai ledakan tersebut, mereka melihat banyak tubuh korban di tempat parkir. Sebagian besar korban tewas dan luka adalah perempuan dan anak-anak.

12 Juni 2016: Penembakan di Klub Malam Orlando, Florida, Amerika Serikat

Omar Mir Seddique Mateen, seorang warga AS, menjadi tersangka tunggal kasus penembakan di sebuah klub Pulse di Orlando. Mateen melepaskan tembakan pada dini hari dan menjadi penembakan paling mematikan dalam sejarah AS.

Korban tewas akibat serangan ini mencapai angka 50 orang sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka. Pihak berwenang meyakini bahwa Mateen secara khusus menargetkan klub gay tersebut sebagai sasaran.

Ayah dari pelaku, Seddique Matten, mengatakan anaknya menjadi sangat marah setelah melihat dua pria berciuman di pusat kota Miami beberapa waktu lalu.

Meskipun tidak jelas apakah serangan ini termasuk kasus terorisme domestik atau internasional, namun ISIS mengakui bahwa Mateen adalah seorang jihadis. Pelaku tewas di tangan aparat kepolisian pada saat penangkapan.

Wajah pelaku penembakan di klub gay Orlando, Omar Mateen.

Omar Mir Seddique Mateen (Reuters.com)

28 Juni 2016: Bom di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki

Dua bom meledak di Bandara International Ataturk, Turki, sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Bom meledak di pintu terminal dan area parkir bandara.

Insiden ini menewaskan 36 orang dan lebih dari 150 orang mengalami luka-luka. Aksi tersebut merupakan ledakan bom bunuh diri, sementara baku tembak pun sempat terjadi antara pelaku dan aparat setempat.

Tiga pelaku bom bunuh diri melakukan aksi tersebut. Salah satu penyerang melepaskan tembakan di area keberangkatan bandara setelah ketiganya meledakkan diri di sekitar ruang kedatangan di lantai bawah.

Sebelumnya, polisi sempat melepaskan tembakan untuk menghentikan dua dari penyerang itu sebelum mereka mencapai pos pemeriksaan keamanan di ruang kedatangan, namun pelaku langsung meledakkan diri.

Kelompok teroris Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror tersebut.

Bandara Ataturk merupakan bandara tersibuk ke-11 di dunia pada 2015, dengan 61,8 juta penumpang menggunakannya, merujuk data Airports Council International. Bandara tersebut juga merupakan salah satu yang tercepat berkembang di dunia, dengan pertumbuhan penumpang pada 2015 mencapai 9,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya.

Operator pesawat terbesar di bandara ini adalah Turkish Airlines, yang berkantor pusat di sana. Operator pesawat low cost carrier Onur Air, menjadi operator terbesar berikutnya.

15 Juli 2016: Teror Truk di Nice, Prancis

Prancis kembali menjadi target aksi terorisme. Aksi tunggal pelaku teror bernama Mohamed Lahouaiej Bouhlel (31) dengan berbekal truk besar merek Renault Midlum nekat menerobos kerumunan 30 ribu massa yang tengah merayakan Hari Nasional (Bastille Day) di Nice, selatan Prancis.

Sebanyak 84 orang tewas seketika sementara 150 orang luka-luka dan dalam kondisi kritis. Pihak berwenang mengatakan, pelaku menembak ke arah kerumunan sambil mengendarai truk dengan kecepatan tinggi dan melaju zig-zag.

Dilaporkan bahwa pelaku melajukan kendaraannya dari jarak dua kilometer dengan kecepatan sekitar 30 mph. Tak hanya itu, truk tersebut juga dipenuhi dengan senjata api dan granat. Pengemudi truk akhirnya tewas ditembak.

3 September 2016: Serangan bom di Pasar Malam, Davao, Filipina Selatan

Sebuah ledakan terjadi di kampung halaman Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte, di Davao. Ledakan itu menewaskan 14 orang dan melukai 71 lainnya.

Kelompok militan Abu Sayyaf telah mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Peringatan Bastille Day Berujung Duka

Peringatan Hari Nasional di Nice, Prancis, berujung duka (Reuters.com)

24 Oktober 2016: Bom di Akademi Kepolisian Nasional Pakistan

Serangan bom bunuh diri terjadi di Akademi Kepolisian Baluchistan, Quetta, Pakistan. Jumlah korban tewas akibat serangan ini mencapai 58 orang serta 118 lainnya menderita luka-luka.

Akademi yang terletak sekitar 20 kilometer timur Quetta ini diserang oleh tiga pria bersenjata pada pukul 23.10 waktu setempat.

Otoritas setempat mengatakan pelaku menargetkan taruna polisi dan pasukan penjaga. Dengan menutup wajah, pelaku masuk sambil menembak dengan senapan AK-47 serta meledakkan bom yang menempel di rompi.

Kelompok ISIS militan Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut dan menyebutkan tiga pria bersenjata yang membawa bom menempel di rompi itu sebagai jihadis sejati.

19 Desember 2016: Serangan Truk di Pasar Natal di Berlin, Jerman

Sebuah truk menabrak pasar Natal di pusat ibu kota Berlin, Jerman. Menurut pihak kepolisian, tabrakan itu menewaskan sembilan orang dan melukai 50 orang.

Truk menyeruduk pasar yang sedang ramai-ramainya ketika orangtua dan anak-anak berkumpul di pondok kayu tradisional yang menjual makanan dan bingkisan Natal pada perayaan tahunan yang lazim berlangsung di seluruh Jerman dan sebagian besar Eropa Tengah.

Truk itu diduga dipacu pada kecepatan 65 kilometer per jam. Sementara itu seorang pria yang diyakini sebagai tersangka dalam serangan teror truk kontainer Pasar Natal di Berlin itu tewas dalam baku tembak di Sesto San Giovanni, pinggiran utara Milan, Italia, pada Jumat, 23 Desember.

Remaja 16 tahun yang menikam pendeta dan bishop di Australia

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024