Dua Bom Meledak di Filipina
- REUTERS/Lean Daval Jr
VIVA.co.id – Tiga puluh sembilan orang mengalami luka serius akibat dua serangan bom terpisah di Filipina. Dalam insiden pertama, dua bom meledak pada Rabu malam di Leyte yang melukai 33 orang yang saat itu tengah menonton pertandingan tinju di Hilongos.
Lalu, insiden kedua, sebuah bom meledak di jalan raya di wilayah selatan Mindanao satu jam setelah bom Leyte dan melukai enam orang.
Bom lainnya ditemukan di kota, yang berjarak sekitar 620 kilometer (385 mil) selatan ibu kota Manila, namun tidak meledak.
"Sebuah tiang lampu terlempar akibat dampak dahsyat ledakan," kata Letnan Kolonel Edgar Delos Reyes, seperti dikutip situs Channel News Asia, Kamis, 29 Desember 2016.
Menurutnya, ledakan di Aleosan, ratusan kilometer selatan Hilongos, lokasinya dekat dengan pemboman gereja yang melukai 13 orang.
Namun demikian, Reyes mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah pemboman ini saling terhubung dan motif pelaku. Wilayah Mindanao di Filipina Selatan dilanda pemboman dan bentuk-bentuk lain kekerasan yang dilakukan oleh ekstremis Muslim yang menganggap wilayah tanah air leluhurnya.
Mereka melancarkan perjuangan dengan cara angkat senjata selama beberapa dekade dan telah menewaskan lebih dari 120 ribu jiwa.
Kelompok ekstremis Muslim ini juga dituduh atas penemuan bom dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Manila pada November lalu.
Pada September, serangan paling mematikan terjadi di kampung halaman Presiden Rodrigo Roa Duterte, kota Davao, yang menewaskan 15 orang dalam ledakan di sebuah pasar malam.