Meriahnya Perayaan Natal di Negeri Mayoritas Muslim
- REUTERS/Morteza Nikoubazl
VIVA.co.id – Iran merupakan salah satu negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Meski memiliki penduduk Kristen kurang dari satu persen, perayaan Natal di negeri Mullah itu ternyata tidak kalah meriah dengan negara lain yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen.
Perayaan Natal di Iran dikenal dengan nama "Little Feast ", seperti dikutip situs Sputniknews, Rabu, 28 Desember 2016, biasanya didahului dengan puasa makan dan minum produk yang berasal dari hewan selama 25 hari.
Kebiasaan ini diawali dengan pantangan terhadap produk daging, telur serta produk berbahan susu dan keju.
Tak hanya itu, pohon Natal dihiasi dengan kotak hadiah berbungkus merah, hijau dan emas, yang ditempatkan di jendela-jendela toko di sepanjang pusat perbelanjaan di ibu kota Teheran.
Suasana meriah ini tak hanya terbatas pada lingkungan Kristen saja, tetapi banyak daerah lainnya turut menghias gedung-gedung dengan hiasan permen tongkat, bola salju dan boneka Santa Klaus.
Iran ternyata tidak melarang perayaan Natal dan hiasan dekorasi dipajang di publik. Penjualan hiasan Natal yang selama tahun-tahun pertama Revolusi Islam hanya terbatas pada kawasan Kristen, sekarang dapat dilihat di seluruh kota.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Iran, setidaknya ada sekitar 600 gereja dengan 300-370 ribu umat Kristen di Iran. Mayoritas dari mereka adalah orang Armenia yang menganut aliran Kristen Oriental Ortodoks.
Sementara sisanya adalah penganut aliran Asyur, Katolik, Protestan, dan Kristen Injili. Dalam beberapa dekade terakhir, perayaan Natal menjadi semakin populer di kalangan muda-mudi Iran.
Hal ini terlepas dari apa pun agama mereka. Hal ini menjadikan Iran sebagai sebuah oase perdamaian di kawasan yang kerap dilanda perang.