Waswas China, Anggaran Pertahanan Jepang Ditingkatkan

Ilustrasi militer Jepang.
Sumber :

VIVA.co.id – Pemerintah Jepang akan meningkatkan kemampuan pasukan penjaga pantai (Japan Coast Guard) untuk menjaga serta mempertahankan Laut China Timur, yang oleh Tokyo dinamakan Kepulauan Senkaku.

China Blacklist Induk Perusahaan Calvin Klein dan Tommy Hilfiger Buntut Perang Dagang, 128 Gerai Terancam Tutup

Seperti diketahui, China juga mengklaim perairan tersebut dengan menyebut Kepulauan Diaoyu, dan kerap melakukan patroli maritim rutin.

Untuk mendukung program tersebut, Tokyo telah menganggarkan belanja pertahanan bagi pasukan penjaga pantai sebesar 210 miliar yen (setara Rp23 triliun) pada 2017.

Analis Ungkap Dampak China Blacklist Induk Calvin Klein, Bisa Bikin Trump Ketar-ketir?

"Kami harus memperkuat struktur dan kemampuan penjaga pantai secara substansial dan berkelanjutan," kata Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, seperti dikutip Independent, Kamis, 22 Desember 2016.

Menurut Abe, anggaran ini mencakup penambahan delapan kapal patroli baru dan lebih dari 200 personel penjaga pantai. Selain itu, lanjut Abe, pemerintah akan menambah lima kapal pengawas besar dan tiga kapal penelitian.

Perempuan dari Asia hingga Afrika Jadi Korban Perdagangan di Tiongkok

Selanjutnya, menempatkan perangkat transmisi video pada kapal patroli di Senkaku serta memperkuat pengawasan maritim dan langkah-langkah lainnya. Hingga kini, pulau yang disengketakan tersebut masih di bawah perselisihan diplomatik.

Kedua negara mengirim kapal dan pesawat patroli secara rutin, sehingga meningkatkan kekhawatiran adanya tabrakan yang disengaja atau risiko lainnya. Abe pun berencana menandatangani persetujuan anggaran pertahanan senilai 5,1 triliun yen (Rp581 triliun) untuk tahun depan.

Ini menjadi anggaran pertahanan tertinggi sejak Abe menjabat pada 2012. Peningkatan anggaran ini akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan rudal dan konstruksi kapal selam.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI, Juli Budi Winantya (kanan)

Efek Perang Tarif Dagang Trump, BI Sebut Ekspor RI Bisa Melambat

Bank Indonesia (BI) menyebut, ekspor Indonesia berpotensi melambat imbas adanya situasi perang tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2025