Jerman Bebaskan Pria Pakistan yang Diduga Pelaku Teror
- REUTERS/Hannibal Hanschke
VIVA.co.id – Seorang warga Pakistan yang ditangkap karena diduga pelaku teror di Jerman dengan mengendarai truk, telah dibebaskan. Pihak berwenang Jerman menduga pelaku sesungguhnya masih buron.
Sebuah truk ditabrakkan ke kerumunan warga Jerman yang sedang mengunjungi pasar malam di sekitar komplek pemakaman Kaisar Willem pada Selasa, 21 Desember 2016. Truk tersebut menabrak sebuah kios yang menjual anggur dan sosis. Akibatnya 12 orang tewas, 45 orang luka-luka dan sekitar 30 luka serius.
Kelompok militan ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Mereka mengatakan pelaku penyerangan adalah salah seorang pejuang mereka. "Ia melakukan hal tersebut menanggapi seruan untuk melakukan serangan di negara-negara yang tergabung dalam koalisi," demikian keterangan yang disampaikan kelompok militan tersebut seperti disiarkan oleh kantor berita AMAQ.
Tapi, Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere, mengatakan, meski ISIS sudah mengaku bertanggung jawab, namun pihak penyelidik terus menelusuri setiap petunjuk yang mereka dapatkan. "Kami sudah mendengar klaim tanggung jawab yang disampaikan kelompok ISIS, yang pada kenyataannya adalah gank teroris," ujar Thomas de Maiziere kepada kantor berita ARD. "Tapi ada beberapa petunjuk yang saat ini sedang diselidiki oleh penyelidik kami," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah Jerman telah menahan seorang imigran asal Pakistan yang baru berusia 23 tahun. Ia diduga menjadi pelaku penyerangan terhadap pasar malam tersebut.
Penangkapan itu memicu kemarahan politisi di Jerman. Mereka menuntut pemerintah membuat aturan yang lebih ketat untuk imigran. Kepala Jaksa Federal mengatakan, mereka tak memiliki bukti bahwa tersangka berada di kabin pada saat kejadian. Ia juga menyangkal terlibat dalam kejadian itu.
Namun Kanselir Jerman, Angela Merkel, meminta semua pihak untuk tetap berhati-hati. "Ada banyak hal yang tidak kita ketahui dengan pasti, namun kita harus mencari tahu. Seperti yang saat ini kita pilih, ini adalah serangan teroris," ujar Merkel, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 21 November 2016.
"Saya tahu, akan sangat sulit bagi kita semua untuk bisa menerima jika ternyata pelakunya adalah para pencari suaka dan pengungsi," ujarnya.