Duta Besar Rusia untuk Turki Tewas Ditembak di Ankara

Penembakan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov (tergeletak/diburamkan).
Sumber :
  • Depo Photos/Sozcu Newspaper via REUTERS

VIVA.co.id - Duta besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov, tewas setelah ditembak saat dia berpidato di sebuah galeri seni di Ankara pada Senin, 19 Desember 2016. Penembaknya disebut sebagai seorang perwira polisi antihuru-hara, yang berteriak "Jangan lupa Aleppo" dan "Allahu Akbar" sambil melepaskan tembakan.

Presiden Israel Urung Hadiri KTT Iklim gara-gara Turki Larang Pesawatnya Melintas

Dilansir dari Reuters, Presiden Turki, Tayyip Erdogan, dalam pesan video kepada rakyatnya, melemparkan serangan sebagai upaya untuk melemahkan hubungan negaranya dengan Rusia. Dia mengatakan, telah disepakati dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk meningkatkan kerja sama dalam memerangi terorisme.

Pada pertemuan khusus di Kremlin, Presiden Putin memerintahkan peningkatan keamanan di semua wilayah dan berkata "bandit" yang melakukan tindakan itu.

Erdogan ke Donald Trump: Selamat Kepada Teman Saya yang Menang Pilpres AS

"Kita harus tahu siapa yang mengarahkan tangan si pembunuh."

Sumber-sumber keamanan mengatakan pelaku sedang tidak bertugas dan beberapa saksi mengatakan tidak ada peralatan pemindai keamanan di pintu masuk.

Pernyataan Keras dan Blak-blakan Erdogan untuk Israel, Zionis, dan Netanyahu atas Genosida di Gaza

"Kami menganggap ini sebagai aksi teroris," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. "Terorisme tidak akan menang dan kami akan melawannya tegas."

Penyerang itu berpenampilan rapi; berpakaian jas hitam dan dasi serta berdiri, sendirian, di belakang Duta Besar saat ia mulai berpidato di pameran seni.

"Dia mengambil pistol dan menembak duta besar dari belakang. Kami melihat dia berbaring di lantai dan kemudian kami berlari keluar," kata saksi, yang meminta tidak disebutkan namanya. Orang-orang berlindung di kamar sebelah saat penembakan itu.

Sebuah video menunjukkan penyerang berteriak: "Jangan lupa Aleppo, jangan lupa Suriah!” dan "Allahu akbar.” Dia mondar-mandir dan berteriak sambil memegang pistol di satu tangan dan melambaikan lainnya di udara.

Rusia adalah sekutu Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Rusia membantu serangan udara Suriah dalam melawan pasukan pemberontak pekan lalu di kota utara Aleppo.

 

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Erdogan Benarkan Turki Tutup Wilayah Udaranya untuk Pesawat Presiden Israel

Recep Tayyip Erdogan membenarkan kabar bahwa Turki menutup wilayah udaranya untuk pesawat pemimpin Israel, Isaac Herzog, yang berencana menghadiri KTT PBB di Baku.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024