Duterte: Kami Tak Butuh Amerika

Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte.
Sumber :
  • REUTERS/Lean Daval

VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta Amerika Serikat untuk mempersiapkan pencabutan pengerahan pasukan dan peralatan untuk latihan militer. Duterte mengatakan, Filipina tidak membutuhkan uang milik Amerika.

Presiden Filipina Bersih-bersih Judi Online yang Mayoritas Dikelola Warga Tiongkok

Meski demikian, Duterte mengaku tertarik dengan gaya kepemimpinan Presiden AS terpilih Donald Trump dan berharap hubungan keduanya bisa meningkat.

"Saya suka gaya Anda (Trump). Saya suka cara Anda berbicara, sama seperti saya, Pak Presiden. Orang-orang yang punya kesamaan pasti cocok untuk bekerja sama," kata Duterte, dikutip Reuters, Sabtu 17 Desember 2016.

Nonton Konser Coldplay Naik Helikopter Kepresidenan, Presiden Filipina Dirujak Netizen

Namun ketika disinggung mengenai pemerintahan Amerika yang belakangan mengkritiknya atas laporan pembunuhan di luar hukum (extra-judicial killings) terhadap kasus narkoba, mantan wali kota Davao ini pun dengan tegas memprotesnya.

"Kami tidak membutuhkan Anda (Amerika). Bersiaplah untuk meninggalkan Filipina. Segera siapkan pencabutan kesepakatan kita," ucap dia.

Ditonton Presiden Jokowi, Segara-Difki Khalif Ramaikan Monday Replay

Sebuah kesepakatan yang bernama The Visiting Forces Agreement (VFA) merupakan perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1998, yang memberikan status hukum bagi ribuan pasukan AS untuk melakukan latihan militer dan operasi bantuan kemanusiaan.

Kesepakatan tersebut, kata Duterte, akan segera dicabut setelah ia meninjau kesepakatan militer lainnya yakni Enhanced Defence Cooperation Agreement.

"Kami tidak butuh uang (Amerika). China bilang mereka akan memberikan begitu banyak uang bagi kami. Politik di Asia Tenggara telah berubah," kata dia.

Wapres Filipina Sara Duterte (Doc: AP Photo/Manman Dejeto)

Gejolak Politik di Filipina, Wakil Presiden Ancam Bakal Bunuh Presiden Macros dan Ibu Negara

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte mengatakan pada Sabtu, 23 November 2024, bahwa ia telah menyewa seorang pembunuh bayaran untuk membunuh Presiden Filipina.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024