Myanmar Tuduh Pemberontak Rohingya Didalangi Militan Asing

Anak-anak Rohingya di desa U Shey Kya, Myanmar, 27 Oktober 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Soe Zeya Tun

VIVA.co.id – Sebuah laporan menyebutkan, kelompok Muslim Rohingya yang menyerang penjaga di perbatasan Myanmar pada Oktober lalu dipimpin oleh orang-orang yang berhubungan dengan Arab Saudi dan Pakistan.

Wabah Corona: Muslim Rohingya di Myanmar, Satu Toilet Gantian 40 Orang

Seperti diketahui, serangan terkoordinasi pada 9 Oktober tersebut menewaskan sembilan anggota polisi dan memicu tindakan keras oleh pasukan keamanan di wilayah Rakhine state. Media pemerintah setempat menyebutkan, setidaknya 86 orang tewas dalam serangan. Sementara itu PBB memperkirakan 27 ribu anggota minoritas Rohingya yang sebagian besar tak memiliki status kewarganegaraan telah melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh.

Myanmar yang sebagian besar beragama Buddha dan dipimpin oleh pemenang Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi mengatakan, serangan yang dilakukan Rohingya didukung oleh militan asing. Suu Kyi juga mengatakan tindakan tersebut tergolong sebagai terorisme.

Akhirnya Anak-anak Muslim Rohingya di Bangladesh Bisa Sekolah

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan International Crisis Group (ICG), sebuah kelompok yang menamakan dirinya Harakah al-Yakin mengaku bertanggung jawab atas serangan di perbatasan tersebut. Pihak ICG yang berbasis di Brussels juga mengatakan telah mewawancarai empat anggota kelompok Harakah al-Yakin di negara bagian Rakhine dan dua orang lainnya di luar Myanmar, serta satu orang lainnya melalui aplikasi pesan instan.

Harakah al-Yakin dibentuk setelah terjadinya kekerasan komunal pada tahun 2012, di mana lebih dari 100 orang tewas dan sekitar 140 ribu lainnya mengungsi. "Rohingya yang telah berjuang dalam berbagai konflik diberikan pelatihan secara diam-diam kepada penduduk desa di Rakhine utara selama lebih dari dua tahun menjelang serangan. Ini termasuk penggunaan senjata, taktik gerilya serta fokus khusus mengenai bahan peledak," kata laporan ICG.

Mahkamah Internasional Perintahkan Cegah Genosida Muslim Rohingya

Dalam hal ini, pemimpin kelompok Harakah al-Yakin, yang bernama Ata Ullah, merupakan sosok yang lahir di Karachi, Pakistan, dan memiliki ayah seorang migran Rohingya sebelum pindah ke Mekkah di Arab Saudi.

"Meskipun belum terkonfirmasi, ada indikasi dia pergi ke Pakistan dan mungkin ke tempat lain dan menerima pelatihan praktis dalam perang gerilya modern. Ata Ullah adalah satu dari 20 Rohingya dari Arab Saudi yang memimpin operasi kelompok di Rakhine," ujar pihak ICG, dikutip Assian Correspondent, Jumat, 16 Desember 2016.

(mus)

Source : Republika

Muslim Rohingya Bantu Etnis Buddha Myanmar

Umat Buddha mengungsi karena konflik di Rakhine.

img_title
VIVA.co.id
3 Oktober 2020