Indonesia Pilih Hati-hati Soal Myanmar

Hubungan Bilateral RI-Myanmar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Kemlu RI

VIVA.co.id – Perkembangan isu kekerasan yang dialami etnis Rohingya di wilayah Rakhine, Myanmar, masih terus menjadi perhatian dunia. Pemerintah Indonesia memandang isu ini sebagai permasalahan yang lebih komprehensif dan besar.

Ingin Tangkap Pemimpin Militer Myanmar, ICC: Rohingya Tidak Pernah Dilupakan

"Sebagai bagian dari pemerintah, kita melihat isu Rohingya secara lebih komprehensif. Kita tidak melihat hanya isu Rohingya, tetapi lihat isu ini secara lebih besar dan strategis, karena Myanmar di tengah proses perubahan. Kepentingan kita adalah untuk melihat proses ini terus berlangsung, jangan sampai terganggu," kata Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri RI, Dicky Komar kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu 14 Desember 2016.

Mengenai kekerasan dan permasalahan di Rohingya, Pemerintah Indonesia harus menyikapinya secara lebih berhati-hati dan mendorong Myanmar, agar memiliki kebijakan yang lebih inklusif. Pilihan Indonesia untuk membantu Myanmar, dengan cara soft approach pun dianggap menjadi keputusan yang tepat.

Setelah Israel-Hamas, ICC Buru Pimpinan Militer Myanmar yang Lakukan Kejahatan Pada Muslim Rohingya

Seperti diketahui, pada kunjungannya ke Myanmar beberapa waktu lalu, Menlu RI Retno Marsudi menekankan pentingnya stabilitas dan keamanan agar segera dilakukan, sebagai upaya untuk meneruskan pembangunan yang inklusif di Myanmar.

Indonesia pun berharap, Pemerintah Myanmar tetap menjunjung tinggi penghormatan dan perlindungan HAM kepada semua masyarakat di Rakhine. Indonesia juga berkomitmen untuk mendorong terciptanya situasi yang kondusif baik dengan Myanmar, Komisi PBB, serta pihak lainnya. (asp)

Menlu Retno Sebut Situasi Politik Tak Stabil di Myanmar Picu Aktivitas Kriminal Lintas Negara
Ilustrasi perdagangan manusia/TPPO.

Korban TPPO di Myanmar Minta Pemerintah Indonesia Segera Pulangkan Mereka

Warga negara Indonesia yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di wilayah konflik Myawaddy, Myanmar, minta bantuan pemerintah segera dipulangkan

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024