Korban Tewas Akibat Ledakan di Turki Meningkat Jadi 38 Orang
- REUTERS / Murad Sezer
VIVA.co.id – Pemerintah Turki mengumumkan hari berkabung nasional setelah dua ledakan di Istanbul, yang telah menewaskan 38 orang dan melukai 155 orang lainnya. Ledakan ini merupakan serangan skala besar terbaru dalam beberapa waktu terakhir, yang terus mengancam keamanan Turki.
Ledakan yang terjadi Sabtu malam dan menargetkan polisi tersebut menewaskan 30 orang anggota Kepolisian, tujuh warga sipil dan seorang warga tak dikenal. Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu mengatakan, 13 orang telah ditangkap sehubungan dengan serangan teroris tersebut.
Untuk menyatakan perkabungan, Perdana Menteri Binali Yildrim telah memerintahkan seluruh kantor pemerintahan dan kantor perwakilan negara sahabat di Turki untuk menaikkan bendera setengah tiang.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas dua serangan tersebut, namun beberapa pejabat pemerintahan mencurigai militan Kurdi di balik serangan.
"Kami sekali lagi menyaksikan wajah buruk terorisme di Istanbul, yang menginjak-injak setiap nilai dan kesopanan, " kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, seperti dikutip Foxnews, Senin 12 Desember 2016.
Tahun ini, Istanbul telah mengalami serentetan serangan yang disebabkan oleh kelompok ekstremis ISIS dan gerilyawan Kurdi. Keadaan darurat pun telah diberlakukan menyusul kudeta militer yang gagal dilakukan pada 15 Juli lalu.
Selain itu, Turki merupakan mitra dalam koalisi pimpinan Amerika melawan kelompok negara Islam dan angkatan bersenjata yang aktif di Suriah dan Irak. Negara ini juga menghadapi konflik baru dengan gerakan Kurdi di wilayah tenggara.
(mus)