Duterte Bela Polisi yang Tembak Wali Kota Filipina
- REUTERS/Lean Daval Jr
VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan akan tetap membela kepolisian, meski Biro Investigasi Nasional Filipina mengatakan polisi telah menembak Wali Kota Provinsi Leyte, Rolando Espinosa.
Pada Rabu, 7 Desember 2016, Biro Investigasi Nasional Filipina (NBI) menyampaikan hasil investigasi mereka atas kematian Espinossa. Menurut NBI, Espinossa tewas ditembak 24 polisi, dan polisi sengaja memasukkan narkoba dan pistol ke dalam selnya untuk membenarkan tindakan mereka.
Espinossa ditangkap pada 5 Oktober 2016. Ia sempat mengajukan permohonan agar tak dipenjara di wilayah tersebut. Namun permintaan itu diabaikan. Tanggal 5 November ia dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan polisi yang mengaku menggerebek kamar Espinossa di dalam tahanan. Raul Yap, pria yang berada satu tahanan dengan wali kota tersebut juga tewas tertembak.
"Saya akan membela mereka (polisi)," ujar Duterte. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sebuah upacara di pangkalan militer di Manila, Rabu, 7 Desember 2016. "Saya akan mendengarkan cerita ini, dan akan menganggap versi mereka adalah cerita sebenarnya, karena mereka berada dalam komando saya. Saya harus percaya pada mereka," ia menambahkan, seperti dikutip dari Reuters, 7 Desember 2016.
Duterte mengatakan, ia tak percaya pada hasil investigasi NBI karena mereka tak memiliki saksi yang kredibel. "Soal fakta, saya siap pergi ke penjara demi mereka. Tak ada masalah," ujarnya tegas.
NBI telah memeriksa 24 polisi mengenai keterlibatan mereka dalam kematian Espinossa. Sebelumnya, Duterte mengatakan, nama Espinossa berada dalam daftar teratas dari tersangka pengguna narkoba yang ia miliki. Meski Espinossa menolak tuduhan terlibat dalam narkotika ia tetap dipenjara.