Presiden Korea Bersedia Mundur Tahun Depan
- Reuters/Kim Hong Ji
VIVA.co.id – Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengatakan, ia akan menerima usulan partainya untuk mundur. Tapi ia memutuskan akan mundur pada April tahun depan.
Diberitakan oleh Reuters, 6 Desember 2016, Park juga mengatakan bersedia menerima impeachment hasil voting pekan ini. Namun ia menunjukkan sikap, tak akan mundur karena permintaan partai oposisi. Sikap Park ini mengindikasikan krisis politik di Korea Selatan akan berlangsung hingga berbulan-bulan ke depan.
Pengumuman itu disampaikan secara resmi oleh partai pengusungnya setelah terjadi pertemuan antara Park Geun-hye dan sejumlah petinggi partainya. Park bertemu dengan petinggi Partai Saenuri. Tak lama setelah pertemuan, salah satu pejabat tinggi Partai Saenuri, Chung Jin-suk mengatakan, presiden menerima usul untuk mundur di bulan April, namun tak menunjukkan indikasi akan mundur segera.
Masa jabatan Park akan berakhir secara resmi pada Februari 2018. Mundurnya Park karena tekanan publik akan menjadi kasus pertama seorang presiden terpilih di Korea Selatan dipecat secara tidak hormat.
Park dituduh melakukan kolusi dengan seorang sahabat dekat dan mantan orang kepercayaannya untuk melakukan bisnis besar dengan memberikan dana besar pada dua buah yayasan yang dibentuk untuk mendukung kebijakan politiknya. Ia membantah telah melakukan hal yang salah, namun mengakui telah bertindak ceroboh dalam hubungannya dengan teman baiknya.
Pekan lalu, melalui siaran televisi, Park secara terbuka menawarkan opsi untuk mundur. Ia meminta parlemen untuk mengambil keputusan, bagaimana dan kapan ia akan meninggalkan kantor presiden.
Namun kelompok oposisi menolak usulan Park. Mereka menganggap Park sengaja melakukan itu untuk mengulur-ulur waktu dan menolak dipecat. Kelompok oposisi bersumpah akan terus berusaha agar Park dipecat.
Sejumlah warga Korea Selatan juga terus melakukan unjuk rasa. Sabtu pekan lalu, kelompok oposisi mengorganisir massa untuk mendesak agar Park segera mundur. Mereka mengklaim massa yang turun ke jalan mencapai 1,7 juta orang. Tuntutan mereka hanya satu, Park segera melepas jabatannya sebagai Presiden Korea Selatan. Namun polisi memastikan jumlah mereka yang turun ke jalan hanya sekitar 320.000 orang.
Parlemen Korea Selatan diharapkan akan mengadakan pemilian suara pada Jumat pekan ini. Namun, meski kelompok oposisi yang menguasai dua pertiga suara berhasil menangkan suara impeachment, namun proses tersebut harus diteruskan ke Mahkamah Konstitusi dan proses itu membutuhkan waktunya berbulan-bulan.
(mus)