Aksi 212 di Monas Tarik Perhatian Media Internasional
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id – Aksi demonstrasi 212 yang bertema 'Bela Islam Jilid III' di silang Monumen Nasional, Jakarta, Indonesia, menjadi perhatian para media asing.
Situs berita asal Inggris, Dailymail misalnya. Dalam artikel berjudul "Indonesia Blasphemy Protest Swells to Crowd of 200,000", menuliskan bahwa ratusan ribu orang telah berkumpul di area Monas dan membentuk lautan manusia yang tumpah ruah di jalan-jalan.
"Beberapa di antaranya memegang spanduk besar menyerukan Ahok (Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama) agar dipenjara. Sementara yang lainnya melantunkan doa," tulis Dailymail, Jumat, 2 Desember 2016.
Selanjutnya, dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa protes ini dipicu oleh kontroversi penistaan agama pada September lalu oleh Ahok, yang dinilai menantang citra Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
Tertulis pula kasus tersebut telah mengguncang pemerintahan Presiden Joko Widodo. Tak hanya itu, Dailymail juga memberitakan mengenai penangkapan delapan orang yang diduga merencanakan makar, termasuk Rahmawati Soekarnoputri dan musisi terkenal Ahmad Dhani.
"Delapan orang ditangkap. Di antaranya Rahmawati dan Ahmad Dhani. Sementara dua orang lainnya ditangkap atas tuduhan kejahatan terkait transaksi dan informasi elektronik," bunyi keterangan Dailymail.
Sementara, situs asal Inggris lainnya, The Guardian, mengunggah artikel mengenai aksi 2 Desember (212), yang menulis kasus ini dipandang sebagai ujian dari toleransi beragama di Indonesia.
Hal ini dikarenakan kelompok minoritas semakin diserang dalam beberapa tahun terakhir, dan pemerintah dituduh gagal mengendalikan kelompok-kelompok berhaluan keras.
Selain dari media Inggris, harian Thailand, Bangkok Post, juga menyoroti aksi damai ini. Begitu dengan koran Hong Kong, South China Morning Post, lewat edisi online-nya.
Sebelumnya, tiga pemerintah negara asing memberi peringatan kepada warga mereka di Indonesia untuk menjauhi Monumen Nasional, Jakarta Pusat, menjelang aksi “Bela Islam Jilid III” pada Jumat, 2 Desember 2016. Monas akan menjadi pusat lokasi aksi.
Amerika Serikat, Jepang dan Australia mengeluarkan saran (travel advice) mengenai kemungkinan aksi itu bisa berisiko menjadi kekerasan atau risiko kelompok ekstremis bisa melakukan serangan.
(ren)