Pangeran Saudi Minta Perempuan Diizinkan Mengemudi

Ilustrasi-Perempuan
Sumber :
  • Daily Mail

VIVA.co.id – Pangeran Al-Waleed bin Talal dari Kerajaan Arab Saudi mendesak negaranya mencabut larangan perempuan untuk mengemudi mobil. Menurutnya, larangan itu justru akan merusak pertumbuhan ekonomi negara itu.

Sosok Kriangkrai, PRT Sebabkan Sejarah Berdarah Thailand-Arab Saudi

Seperti diketahui, Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang tak mengizinkan perempuan untuk mengemudi. Larangan ini sempat memicu protes dari kaum perempuan.

"Melarang seorang perempuan mengemudi mobil sama saja seperti melarang mereka mengenyam pendidikan atau memiliki identitas independen," kata Al-Waleed, dalam akun Twitter seperti dilansir situs Theguardian, Kamis, 1 Desember 2016.

Arab Saudi-Thailand Berselisih 30 Tahun karena PRT Pangeran

Tak sampai di situ, sang pangeran juga merinci biaya yang harus dikeluarkan lantaran seorang perempuan harus menggunakan sopir pribadi atau naik taksi.

Bahkan, menurutnya, jika sampai seorang suami harus meluangkan waktu untuk mengantar istrinya itu sama saja dengan merusak produktivitas tenaga kerja.

Arab Saudi-Thailand Pulihkan Diplomatik Setelah 30 Tahun Tak Akur

"Mengizinkan seorang perempuan untuk mengemudi merupakan suatu tuntutan sosial yang mendesak," ungkapnya.

Pangeran Al-Waleed yang dikenal sebagai miliarder ini tidak memegang jabatan politik di pemerintahan Kerajaan Arab Saudi. Tapi, dia merupakan investor global yang terkemuka. 

”Ada lebih dari satu juta perempuan Saudi membutuhkan sarana transportasi yang aman untuk membawa mereka bekerja setiap pagi,” tutur Al-Waleed. Terkait hal ini, beberapa waktu lalu, Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan perubahan sosial tidak bisa dipaksakan.

Menurutnya, sejauh ini masyarakat tidak terlalu menuntut soal larangan mengemudi bagi perempuan. Akan tetapi, ia menekankan bahwa semua keputusan akan berdasarkan pertimbangan suara masyarakat Saudi.

Selama ini perempuan Saudi hanya bekerja di bidang yang terbatas seperti guru dan tenaga kesehatan karena ketatnya pemisahan jender. (Reuters: Hamad I Mohammed)

Lowongan Masinis Perempuan di Saudi Dibanjiri 28 Ribu Pelamar

Sebuah lowongan kerja sebagai masinis perempuan di Arab Saudi dibanjiri oleh 28 ribu pelamar, padahal hanya 30 posisi yang tersedia. Antusiasme perempuan bekerja.

img_title
VIVA.co.id
17 Februari 2022