CIA: Jangan Lengah dengan 'Janji' Iran dan Rusia

Badan Intelijen AS, CIA.
Sumber :
  • www.huffingtonpost.com

VIVA.co.id – Badan Intelijen Amerika Serikat atau CIA mengeluarkan peringatan bahwa pemutusan kesepakatan nuklir AS dan Iran dapat menimbulkan bencana.

Presiden AS terpilih, Donald Trump, dalam kampanyenya pernah menyebut akan mengakhiri kesepakatan program nuklir dengan Negeri Mullah tersebut.

Direktur CIA, John Brennan, mengatakan, mengakhiri kesepakatan yang telah ditandatangani Presiden Barack Obama pada 2015 lalu ini justru semakin memungkinkan pengembangan nuklir di Timur Tengah.

"Akan menjadi sebuah kebodohan jika pemerintahan baru mengakhiri kesepakatan itu. Hal ini dapat menyebabkan program senjata Iran semakin berkembang dan bisa saja diikuti oleh negara-negara lain di kawasan," kata Brennan, seperti dikutip situs Independent, Kamis, 1 Desember 2016.

Brennan, yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Januari 2017, ini pun memperingatkan bahwa Trump harus tetap waspada terhadap "janji" yang selama ini diberikan oleh pihak Moskow, Rusia.

Meski enggan mengungkap adanya tuduhan bahwa peretas Rusia terlibat dalam melakukan serangan siber terhadap kampanye Hillary Clinton, namun ia menegaskan bahwa Rusia memang mencoba untuk melaksanakan aksi tersebut. Ia memperingatkan serangan tersebut bisa saja menjadi bumerang.

Seperti diketahui, Trump akan mengupayakan hubungan yang lebih baik dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan menyebutnya sebagai hubungan negara adidaya yang sangat kuat.

"Saya berharap akan ada perbaikan hubungan antara Washington dan Moskow. Akan tetapi Trump dan pemerintahan baru harus waspada terhadap janji-janji Rusia," tegas Brennan.

Menteri Luar Negeri AS Era Trump Dinyatakan Melanggar Aturan Etika

Terkait hal ini, Brennan juga menuduh Rusia bertanggung jawab atas “pembantaian” yang selama ini menimpa warga sipil di Aleppo, Suriah. "Rusia adalah negara yang akan mengejar kepentingan nasionalnya, seiring dengan mengorbankan kepentingan orang-orang di negara di mana mereka beroperasi," kata Brennan.

Untuk itu, ia meminta Tim Transisi Trump supaya lebih "disiplin" dalam laporan publik mengenai peran Amerika Serikat terhadap dunia.

Biden dan PM Jepang Rancang Persatuan Hadapi China
Mantan Presiden AS Donald Trump

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Mantan Presiden AS Donald Trump dan dua anaknya dipanggil pengadilan karena diduga memperoleh keringanan pajak dan pinjaman melalui penilaian aset yang curang

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2022