Presiden Korsel Legowo Mundur
- REUTERS/Woohae Cho
VIVA.co.id – Aksi demonstrasi besar-besaran di Seoul, Korea Selatan, selama lima pekan akhirnya membuahkan hasil. Presiden Park Geun-hye bersedia mundur dari jabatannya akibat skandal korupsi.
"Saya akan mengundurkan diri sebagai bentuk peralihan kekuasaan yang lancar dan mencegah terjadinya kekosongan kekuasaan serta kekacauan," kata Geun-hye, seperti dikutip situs Korea Times, Selasa, 29 November 2016.
Masa jabatan presiden wanita pertama Korea Selatan ini sejatinya akan berakhir pada 25 Februari 2018. Geun-hye menyerahkan sepenuhnya kepada parlemen untuk memutuskan masa depannya, termasuk mengakhiri masa jabatan lebih cepat dari jadwal.
"Saya hanya menginginkan agar semua kekacauan yang sedang melanda negeri kita ini berakhir," tuturnya. Geun-hye dituduh terlalu sering membantu Choi Soon-sil dan diduga memeras banyak perusahaan besar Negeri Ginseng.
Ia juga dituduh membocorkan informasi negara yang sifatnya rahasia kepada Soon-sil yang dipercaya menjadi pemimpin sebuah sekte misterius bernama 'Delapan Peri'. Sekte ini lah ditengarai diam-diam telah mengendalikan pemerintahan Korea Selatan. Tak hanya itu, Soon-sil menguasai ilmu gaib dan sangat dihormati banyak kalangan elite Korea Selatan.
Ayah Soon-sil, Choi Tai-min, acapkali disebut sebagai 'Rasputin Korea Selatan' yang membentuk kelompok religi bernama 'Church of Eternal Life'. Tai-min dikabarkan menjadi penasihat spiritual ayah Geun-hye, Park Chung-hee, yang juga presiden Korea Selatan era 1970-an.
Tak heran, Geun-hye dituding sebagai boneka yang dikendalikan keluarga Soon-sil. Jika Geun-hye mundur, Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn akan disumpah sebagai presiden sementara.
Pemilihan presiden Korea Selatan selanjutnya akan digelar paling lambat dalam 60 hari terhitung sejak Geun-hye resmi mengundurkan diri. Adapun, pemilihan presiden dijadwalkan diselenggarakan 20 Desember 2017 dan akan dimajukan jika skenario pengunduran diri anak dari mantan presiden Park Chung-hee ini terjadi.