Gara-gara Rohingya, Suu Kyi Batal ke Indonesia
- REUTERS/Valentin Flauraud
VIVA.co.id – Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menunda kunjungannya ke Indonesia karena alasan keamanan. Pembatalan ini disinyalir adanya kabar teror dan aksi protes kekerasan terhadap Muslim Rohingya di kantor Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta.
Suu Kyi berencana mengunjungi Indonesia setelah merampungkan kunjungan kenegaraannya di Singapura pada 30 November-2 Desember 2016.
Namun Pejabat Senior Kementerian Luar Negeri Myanmar, Aye Aye Soe, mengatakan bahwa kunjungan ini ditunda sementara waktu karena kondisi Indonesia yang belum stabil.
"Kami menunda perjalanan ke Indonesia karena isu di Rakhine dan juga negara bagian utara Shan. Di kedua wilayah itu banyak tentara kami yang sedang memerangi gerilyawan etnis,' kata Soe, seperti dikutip situs Bangkok Post, Selasa, 29 November 2016.
Menurutnya, kunjungan kenegaraan ini akan diatur kembali dalam waktu dekat. Sebelumnya, pada pekan lalu di Jakarta, ratusan demonstran turun ke jalan untuk melakukan aksi damai di depan kantor Kedubes Myanmar.
Indonesia, yang dikenal sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, mendesak pemerintah agar memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar.
Pada Minggu, 20 November lalu, Kepolisian Republik Indonesia telah menangkap seorang militan ketiga dari jaringan ISIS yang berencana mengebom kantor Kedutaan Myanmar.
Sementara Suu Kyi, yang pada 1991 meraih Nobel Perdamaian, kini tengah menghadapi kecaman internasional, di mana seorang pejabat PBB menuding bahwa Myanmar telah melakukan pembersihan etnis Rohingya.
Namun, pemerintah Suu Kyi membantah tuduhan itu dan mengatakan bahwa tentaranya berburu "teroris" di balik serangan mematikan di pos polisi pada Oktober kemarin.