Trump Tuding Ada Suara Ilegal Menangkan Hillary

Donald Trump, Presiden terpilih Amerika Serikat.
Sumber :
  • REUTERS/Mike Segar

VIVA.co.id – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, tak bisa menerima hasil perhitungan suara popular vote yang dimenangkan oleh Hillary Clinton. Hasil akhir perhitungan popular vote, Hillary mengungguli Trump dengan selisih suara hingga dua juta.

200 Ahli Kesehatan Mental Nyatakan Trump Tak Layak Jadi Presiden, Punya Gangguan Narsistik?

Pada pemilu 8 November 2016, Trump menjadi pemenang dalam pemilihan Presiden AS dengan perolehan suara mayoritas pada electoral college dibanding rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Namun, merujuk pada hasil perolehan suara nasional populer, ternyata Hillary meraih suara terbanyak dalam pemilih populer.

Diberitakan oleh Sputnik News, Minggu, 27 November 2016, melalui Twitternya, Donald Trump menolak hasil tersebut. "Selain memenangi pemilu di electoral college, saya juga memenangi popular vote, jika Anda tidak menyertakan jutaan suara yang ikut memilih secara ilegal," ujarnya.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Namun, Trump tak memberi bukti apa pun soal tudingannya bahwa ada suara ilegal yang membuat Hillary unggul dalam popular vote.

Sebelumnya, pada awal November, calon presiden dari Green Party, Jill Stein mengonfirmasi pada Sputnik, dia menjalankan kampanye penghitungan suara untuk Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan, di mana pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump, meraih kemenangan tipis.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Stein mengatakan, mesin penghitung suara yang digunakan di tiga negara tersebut sangat mudah dibajak. Mark Elias, seorang penasihat umum dalam kampanye calon presiden AS, Hillary Clinton, mengatakan, mereka berencana untuk bergabung dengan gerakan Green Party guna melakukan penghitungan ulang.

Meski selisih suara dalam popular vote terpaut jauh, tim kampanye Hillary secara resmi belum mengeluarkan pernyataan, apakah mereka setuju untuk melakukan penghitungan suara kembali.

Bitcoin, Etherium, dan aset kripto.

Harga Kripto Terbang Merespon Positif Kemenangan Donald Trump pada Pemilu AS

Aset kripto kompak menguat seiring pernyataan kemenangan Donald Trump. Bitcoin membukukan rekor tertinggi melebihi US$ 75 ribu diikuti lonjakan pesat stablecoin lain.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024