Sadis, Ibu Ini Membunuh Bayi Temannya

Ilustrasi pembunuhan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Seorang ibu, yang tak disebutkan namanya membunuh balita temannya, bernama Asanda Mbuku. Dia membunuh Asanda dengan batu setelah mengetahui anaknya yang berusia sembilan tahun memperkosa si balita yang dia asuh.

Pembunuhan Sadis di Lebak Bulus, Polisi Sita Pisau dan Seprai Berlumuran Darah

Pelaku lalu membuang mayat Asanda di kebun belakang rumahnya. Dia kemudian pergi tidur dengan anaknya. Sementara tubuh korban berada di luar jendela kamar tidur mereka.

Pelaku yang berusia 32 tahun itu lalu mengantar anaknya ke sekolah keesokan harinya. Dia mengatakan kepada bibinya tentang aksi rahasia itu dan mengungkapkan di mana tubuh korban.

Motif Anak Habisi Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Masih Misteri, Polisi Gandeng Pihak Ini

Belakangan, pembunuhan itu terkuak. Seorang hakim di Pengadilan Tinggi Gauteng di Pretoria, Afrika Selatan, menjatuhkan hukuman 11 tahun penjara setelah pelaku mengaku bersalah. Sedangkan anaknya yang kini berusia 11 tahun tinggal di sebuah rumah yang aman dengan adik pelaku.

Di Pengadilan, pelaku menceritakan bahwa saat itu ia menidurkan Asanda dan pergi makan. Namun kemudian, ia melihat anak itu setengah telanjang dan menyadari telah diperkosa oleh anaknya.

Pengakuan Mengejutkan Anak di Lebak Bulus yang Tega Habisi Ayah hingga Neneknya

"Saya pergi untuk memeriksa dan saya menemukan dia berbaring telentang di pintu. Dia setengah telanjang. Saya menyadari dia tidak bergerak dan saya menaburi dengan air untuk membangunkannya, tapi dia tidak bangun," katanya seperti dilansir dari laman Express.co.uk, Minggu, 27 November 2016.

Pembunuh mengaku takut, Asanda akan memberitahu orang-orang bahwa dia telah diperkosa dan anaknya akan masuk penjara, jika ia terbangun.

"Saya mengambil batu dan aku memukulnya di kepalanya untuk membunuhnya. Aku menyembunyikannya di belakang kebun saya. Aku melakukan semua ini karena anak saya telah memperkosanya dan saya tidak ingin orang mencari tahu. Aku bakar jaket dan sepatunya," kata dia.

"Ketika orangtuanya datang ke rumah untuk menjemputnya, saya bilang saya tidak tahu di mana dia. Saya sangat menyesal atas apa yang saya lakukan. Saya mohon ampun," ujarnya menambahkan.

Hakim Tshifhiwa Maumela menyayangkan aksi sang ibu pengasuh tersebut, karena pelaku tidak menyadari anaknya tidak akan ditangkap karena pemerkosaan itu. Di Afrika Selatan, anak di bawah 10 tidak dapat bertanggung jawab pidana atas tindakan mereka.

Pembunuh mengatakan kepada pengadilan, ia menyesal dan ingin mengambil kesempatan untuk meminta maaf secara terbuka kepada ibu Asanda, yang tidak berada di pengadilan.

Hakim Maumela mengatakan, pengakuan bersalah si pembunuh dan kurangnya pengetahuan soal hukum membuat hukuman terhadapnya lebih ringan. Namun, keluarga Asanda mengecam hukuman tersebut.

"Saya akan senang melihat dia duduk di penjara lebih lama. Keponakan saya tewas, anak tak berdosa yang memiliki masa depan. Saya tidak yakin apakah saya bisa memaafkannya, tapi hanya Tuhan yang bisa menilai," kata paman korban, Sello Dikwelane.

(mus)

TKP rumah anak bunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak

Detik-Detik Penangkapan Remaja Kasus Pembunuhan di Lebak Bulus: Kejar-Kejaran dengan Sekuriti

Seorang remaja berusia 14 tahun, berinisial MAS, tertangkap setelah melakukan pembunuhan keji terhadap ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), di Perumahan Taman Bona I

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2024