JK: Fidel Castro Sahabat Baik Bung Karno
- Desmond Boylan/Reuters
VIVA.co.id – Mantan Presiden Kuba, Fidel Castro, meninggal dunia, Sabtu, 26 November 2016. Pemimpin revolusioner Kuba ini menembuskan napas terakhirnya dalam usia yang ke-90.
Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), pun turut ikut berbelasungkawa. Atas nama pemerintah Indonesia, JK menyampaikan duka yang mendalam atas berpulangnya teman dekat mantan Presiden Indonesia pertama, Soekarno, tersebut.
"Kita semua dan pemerintah Indonesia menyampaikan turut berduka yang mendalam atas meninggalnya Fidel Castro. Fidel adalah teman dekat Bung Karno sekaligus merupakan sahabat yang baik," ujar JK di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu 26 November 2016.
Menurutnya, sebagai sahabat yang baik, Fidel kala itu sama-sama dengan Bung Karno mendukung gerakan non-blok. Fidel Castro pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal gerakan non-blok selama dua periode yakni tahun 1979-1983 dan 2006-2008 lalu.
"Sama-sama mendukung gerakan non-blok dan pejuang negerinya walaupun juga ada masalah. Tapi bagaimanapun dia (Fidel Castro) berjuang untuk negaranya," ungkap JK.
Selama Fidel Castro memimpin, menurut JK, hubungan Indonesia dengan Kuba juga terjalin sangat baik. Dia tak heran, sebab, lagi-lagi adanya keterkaitan antara Bung Karno dan mantan Presiden Kuba itu, ketika masa-masa perjuangan.
"Dia pejuang nasional yang sejaman dengan Bung Karno. Karena itu mempunyai hubungan yang baik," kata JK.
Diketahui, pada Agustus lalu, Castro baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-90. Saat itu ribuan warga Kuba ikut turun ke jalan merayakan mantan presiden yang lahir 13 Agustus 1926 itu.
Castro terkenal sebagai presiden terlama di Kuba. Setidaknya hampir setengah abad, Castro berkuasa di Kuba. Sepak terjang Castro memang fenomenal. Ia menjadi salah satu pionir pendiri negara komunis dan menjadi penganut ideologi Marxisme.
April silam, Fidel Castro sempat memberikan pidato terakhir di kongres Partai komunis dan pernah menyampaikan soal usianya.
"Saya segera memasuki usia 90 tahun. Saya akan segera seperti semua orang lain. Giliran itu akan datang," kata Castro di hadapan 1.300 aktivis Partai Komunis di Havana.
Saat itu, Castro memastikan bahwa ide tentang komunis akan tetap bertahan di dunia. "Ide soal komunis Kuba akan terus berlanjut. Jika kalian bekerja keras dan bermartabat, kalian bisa menghasilkan barang dan bahan yang dibutuhkan orang," kata Castro.