Korut Tingkatkan Pembangunan Kamp 'Neraka'
- amnesty.org
VIVA.co.id – Sebuah foto satelit menunjukkan Pemerintah Korea Utara tengah meningkatkan pembangunan kamp penjara yang kejam, dengan menambah enam pos penjagaan baru dan pusat krematorium. Pembangunan ini berlangsung di tengah kecaman lembaga internasional, atas penyiksaan dan pelecehan di negara terisolir tersebut.
Kelompok Amnesty Internasional memperoleh gambar satelit tersebut di atas wilayah Kwanliso 15 dan Kwanliso 25, yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di kedua wilayah tersebut.
Menurut laporan PBB, Korea Utara (Korut) telah melakukan kekejaman di dalam kamp-kamp penahanan, seperti pemerkosaan, pembunuhan bayi, penyiksaan dan kelaparan secara sengaja.
"Citra satelit menunjukkan temuan adanya kerja paksa dan penahanan di Kwanliso Korea Utara. Mereka juga menggunakan infrastruktur fisik pemerintah untuk melakukan kekejaman," kata Mikha Farfour, analis citra untuk Amnesty Internasional, seperti dikutip dari Telegraph.
Sebagian besar penjara di Korut diperkirakan menahan 120 ribu tahanan yang diyakini sebagai tahanan politik, yang kebanyakan dijebloskan ke penjara hanya karena mengkritik rezim. Pembelot Korut yang berhasil lolos dari penjara mengatakan bahwa para narapidana dipaksa bekerja sampai mati, sementara beberapa diperintahkan membunuh anak-anak mereka sendiri untuk mengurangi jumlah mulut yang perlu diberi makan.
"Puluhan ribu orang yang ditahan di kamp mengalami penderitaan yang tak terbayangkan. Mereka dipaksa bekerja, kekurangan gizi merajalela, hukuman kekerasan, pemerkosaan dan bahkan eksekusi," kata pihak Amnesty.
Meski demikian, pemerintah Korea Utara masih menyangkal keberadaan kamp-kamp neraka tersebut. Namun tahun demi tahun, berbagai organisasi internasional mengklaim telah mendokumentasikan dan memiliki foto jaringan mengenai keberadaan kamp tersebut dari luar angkasa.