Arkeolog Temukan Kota Tua Berusia 7.000 Tahun di Mesir
- REUTERS / Mohamed Abd El Ghany
VIVA.co.id – Arkeolog Mesir telah menemukan sebuah kota dan pemakaman berusia 7.000 tahun lebih dan secara langsung dikaitkan kembali ke Dinasti Pertama di provinsi selatan Sohag. Kota ini kemungkinan ditempati pejabat tinggi dan para pembangun makam. Penemuan in menghasilkan wawasan baru tentang Abydos, salah satu kota tertua di Mesir Kuno, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Saat era Dinasti Pertama, praktik pengorbanan manusia masih diberlakukan ketika pemakaman firaun. Orang-orang yang dikorbankan hiidupnya biasanya berasal dari para abdi dan keluarga elite. Para ahli mengatakan Abydos adalah Ibu Kota Mesir menjelang akhir Periode Predinastik dan selama pemerintahan empat dinasti pertama. Penemuan itu dilakukan 400 meter dari candi Seti I, periode memorial sebuah Kerajaan Baru di sungai Nil, dari Luxor yang sekarang.
Dilansir melalui situs berita mirror, arkeolog berhasil menemukan pondok yang belum terungkap, sisa-sisa gerabah, dan alat-alat besi serta 15 kuburan besar, beberapa di antaranya bahkan lebih besar dari makam raja-raja di Abydos, kata Kementerian Barang Antik Mesir.
"Ini membuktikan pentingnya orang-orang yang dimakamkan di sana dan status sosial tinggi mereka selama era awal sejarah Mesir kuno," ujar Khaled el-Anany.
Penemuan ini bisa menjadi keuntungan bagi industri pariwisata Mesir yang sedang lesu, yang telah mengalami kemunduran tak berujung sejak pemberontakan yang menggulingkan diktator Hosni Mubarak pada 2011, namun tetap menjadi sumber penting dari mata uang asing.
Lebih dari 14,7 juta wisatawan yang mengunjungi Mesir pada tahun 2010 jumlahnya turun ke 9,8 juta pada tahun 2011. Pada kuartal pertama 2016 hanya 1,2 juta wisatawan yang melakukan perjalanan ke Mesir, jumlah ini lebih sedikit dibanding dari tahun sebelumnya, yaitu 2,2 juta wisatawan. (ase)