Indonesia Dorong Partisipasi Perempuan di PBB
- VIVA.co.id/Kemlu RI
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan perlunya meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam Operasi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Hal ini disampaikannya dalam pertemuan MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia) di Sydney, Australia.
Menurutnya, peran perempuan yang lebih besar dapat mengisi kekosongan dalam komunikasi dan meningkatkan rasa aman bagi perempuan dan anak-anak di daerah konflik.
Selain itu, perempuan juga berperan untuk meningkatkan 'gender mainstreaming' serta kontribusinya dalam pembangunan dan perdamaian.
"Peran pasukan penjaga perdamaian perempuan dapat membantu meningkatkan efektivitas advokasi kepada perempuan dan anak-anak di daerah konflik mengenai pentingnya perdamaian," kata Menlu Retno, melalui keterangan pers, Jumat, 25 November 2016.
Dalam pertemuan tersebut, mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu ingin mendorong langkah-langkah pencegahan pelanggaran, termasuk kekerasan seksual yang dilakukan pasukan penjaga perdamaian PBB ketika bertugas di daerah konflik.
Untuk mewujudkannya, kata Menlu Retno, dibutuhkan metode baru seperti pendekatan kepada komunitas lokal dan penggunaan teknologi.
“Pasukan penjaga perdamaian harus senantiasa memenangkan hati dan pikiran komunitas di daerah konflik. Pendekatan-pendekatan yang 'outside the box' dan inovatif harus dikembangkan," ungkapnya.
Terakhir, Menlu Retno menyampaikan kembali permintaan dukungan bagi Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
"Indonesia telah memiliki pengalaman dan keterlibatan aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan global. MIKTA juga telah mengakui peran dan kontribusi Indonesia dalam menjaga stabilitas regional dan global, juga kontribusi terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB," tegasnya.