OKI Diminta Segera Ambil Tindakan soal Rohingya

Demonstrasi Save Rohingya di depan Kedubes Myanmar di Jakarta pada 24 November 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Massa aksi kemanusiaan bela etnis Muslim Rohingya di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta Pusat, meminta negara-negara Muslim dunia yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bertindak. Sikap dan tindakan OKI dianggap penting.

Setelah Israel-Hamas, ICC Buru Pimpinan Militer Myanmar yang Lakukan Kejahatan Pada Muslim Rohingya

Hal ini diungkapkan Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam yang terlibat dalam aksi. "Kami meminta negara Muslim di dunia yang tergabung dalam OKI untuk melakukan sikap dan penekanan terhadap tindakan kekerasan yang dialami saudara-saudara kita di Myanmar. OKI punya kewenangan untuk melakukan itu," kata Bendahara Umum Hima Persis, Ceceng Kholilulloh di Jakarta, Kamis 24 November 2016.

Massa menilai, negara-negara Muslim memiliki kewenangan dan kapasitas jika bersatu untuk menyuarakan keprihatinan terhadap penindasan terhadap etnis minoritas di Rohingya. Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia pun dianggap belum maksimal membantu etnis Rohingya.

Menlu Retno Sebut Situasi Politik Tak Stabil di Myanmar Picu Aktivitas Kriminal Lintas Negara

"Kami belum puas dengan sikap pemerintah Indonesia. Kami belum melihat sikap yang betul-betul nyata. Kami juga meminta Presiden Joko Widodo untuk mendengar aspirasi dan melakukan gerakan yang represif," ujar Ceceng.

Seperti diketahui, hingga kini, sekitar 125 ribu masyarakat Muslim Rohingya mengungsi dan dibatasi ruang geraknya di Myanmar. Akses mereka untuk pendidikan, kesehatan, bahkan, memperoleh makanan dan minuman yang layak di kamp-kamp pengungsi juga memprihatinkan.

Kemlu: WNI yang Disekap di Myanmar Berada di Wilayah Konflik Bersenjata

Hal ini semakin diperparah dengan adanya dugaan kekerasan oleh militer Myanmar serta pembatasan bantuan internasional terhadap kaum minoritas tersebut.

Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda

Ingin Tangkap Pemimpin Militer Myanmar, ICC: Rohingya Tidak Pernah Dilupakan

Jaksa agung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) tengah mengajukan surat perintah penangkapan bagi pemimpin militer Myanmar atas kejahatan terhadap Muslim Rohingya.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024