Kata Sahabat Soeharto tentang Demo 'Bersih' Malaysia
- REUTERS/Olivia Harris
VIVA.co.id – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengingatkan bahwa sudah saatnya Najib Tun Razak mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri. Sebab, menurut Mahathir, saat ini Malaysia sudah memasuki masa kritis.
Terkait aksi demonstrasi kelompok pro-demokrasi Malaysia, Bersih, di Kuala Lumpur pada Sabtu, tokoh Malaysia berusia 91 tahun ini menegaskan adalah hal yang wajar.
Ia menuturkan, aksi Bersih reli kelima adalah jalan terakhir rakyat Malaysia untuk mengekspresikan ketidakpuasannya kepada pemerintah.
"Aksi kelompok ini (Bersih reli kelima) tidak ilegal, karena demonstrasi merupakan wujud kekecewaan rakyat terhadap pemerintah," kata Mahathir, seperti dikutip situs Malaysiakini, Sabtu, 19 November 2016.
Tak hanya itu saja, sahabat Presiden kedua RI, Soeharto, ini menginstruksikan kelompok oposisi, sipil dan pendukung hak dalam pemilu di Malaysia untuk ikut turun ke jalan bergabung dengan Bersih.
"Kita tidak bisa dipimpin oleh seseorang yang dituduh oleh dunia telah menghilangkan begitu banyak uang. Saya ingin seluruh warga Malaysia memberikan dukungan (menjatuhkan PM Najib)," tuturnya.
Seperti diketahui, Bersih menggelar berunjuk rasa besar-besaran dengan mengenakan baju berwarna kuning dan mengutarakan aspirasi mereka.
Demonstrasi massa ini merupakan puncak dari unjuk rasa keliling selama tujuh minggu dalam menanggapi skandal megakorupsi perusahaan keuangan 1MDB yang menyeret PM Najib.
Sebelumnya, Bersih telah menggelar empat kali demonstrasi besar-besaran. Aksi demonstrasi ini membuat PM Najib geram. Ia mengancam akan menerapkan hukuman bagi pegawai negeri sipil yang ikut serta dalam demonstrasi.
Mulai dari pemotongan gaji hingga pemecatan. Menurutnya, aksi demonstrasi adalah inkonstitusional karena tidak mencerminkan budaya Malaysia. PM Najib juga menuding Yayasan George Soros yang mendanai Bersih dalam menggelar aksinya. (ase)