Trump Mau Siapkan Basis Data Imigran Muslim
- REUTERS.com
VIVA.co.id – Tim Transisi Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, saat ini tengah menggodok rencana pembentukan sistem registrasi khusus untuk imigran Muslim.
Sekretaris Negara Bagian Kansas, Kris Kobach, mengungkapkan pihaknya mencari cara untuk menerapkan usulan tersebut yang nantinya akan mewajibkan seluruh imigran dari negara-negara Muslim untuk mendaftar ke sebuah basis data.
Menurut situs Independent, Jumat 18 November 2016, sebagai salah satu tim penyusun Undang-Undang Imigrasi di sejumlah negara bagian di AS, Kobach mengaku telah berpartisipasi dalam beberapa konferensi rutin bersama penasehat imigrasi Trump.
"Skema basis data imigran Muslim ini nantinya akan berbentuk formulir data yang berisi identitas agama masing-masing individu," ujar Kobach, yang turut menjadi tim sukses kampanye Trump.
Langkah ini menjadi bukti retorika kampanye Trump soal pelarangan Muslim masuk AS akan segera dilaksanakan, di mana pemerintah akan melakukan pemeriksaan secara ketat.
Program ini sebenarnya telah dilakukan pada masa pemerintahan Presiden George Walker Bush, di mana ribuan pengunjung dari Arab dan warga Muslim di AS, harus mendaftar di dalam database.
Namun, sejak 2011, program tersebut dihentikan karena dinilai tidak adil. Program basis data yang berfokus pada pendatang non-warga negara berusia lebih dari 16 tahun ini menimbulkan kontroversi yang luas dan dianggap berlebihan.
Meski video kampanye anti-Muslimnya telah ditarik dari situs resmi segera setelah ia resmi terpilih, namun langkah tersebut dianggap sebagai isyarat bahwa Trump masih berencana untuk menindaklanjuti peraturan kontroversial.
(ren)