Kedatangan Obama ke Yunani Disambut Demonstrasi
- REUTERS/Jonathan Ernst
VIVA.co.id – Kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Athena pada 15 November kemarin disambut demo. Tahun 1999, saat Bill Clinton datang ke tempat yang sama, ribuan pendemo juga menyambutnya..
Untuk mencegah kejadian serupa, pemerintah Yunani melarang keras segala bentuk aksi protes anti-Amerika selama seminggu dan menyiagakan 4.000 pasukan polisi di pusat kota Athena, sementara pemerintah Amerika membawa serta lebih dari 500 agen CIA.
Dikabarkan melalui VICE, meski pemerintah Yunani sudah melarang, namun sebanyak 6.000 orang telah berkumpul di pusat kota Athena untuk menyambut Obama dengan melakukan protes atas kemenangan Trump, perang di Suriah, krisis moneter di Yunani, dan eksistensi Amerika di semua urusan "dapur" tiap negara.
Demo tersebut diduga dilakukan sejumlah pendukung kelompok "kiri", anti fasis, dan organisasi anarki yang berencana akan melakukan long march dari pusat kota sampai kantor Kedubes Amerika.
Seperti yang telah diperkirakan, beberapa menit sebelum aksi unjuk rasa dijalankan, dua buah mobil van polisi dikerahkan untuk berjaga-jaga dan menutup ruas jalan. Namun, para demonstran yang berusaha menerobos masuk barikade polisi, langsung ditindak tegas oleh aparat dengan granat setrum dan tembakan gas air mata. Kerusuhan terus terjadi hingga pukul 03.00 dini hari waktu setempat.
Meski polisi telah menangkap enam orang provokator kerusuhan tersebut pada Rabu pagi, 16 November 2016 dan dilaporkan tidak ada kericuhan di Thessaloniki , namun orang-orang masih terus melakukan pembakaran terhadap bendera Amerika.
Presiden Barack Obama datang ke Athena dalam rangka kunjungan dalam negeri sebelum ia mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat di tahun 2017 nanti. Kunjungan kenegaraan terakhir ke Yunani yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat adalah pada tahun 1999, dalam masa-masa kebangkitan Yugoslavia setelah pengeboman yang dilakukan oleh pasukan North Atlantic Treaty Organization (NATO). Saat itu, kedatangan Bill Clinton di Yunani juga disambut oleh kerusuhan yang terjadi di dalam kota dan spanduk bertebaran dengan kalimat yang menyatakan ia seorang pembunuh fasis.