India dan Pakistan Kembali Bentrok Senjata
- REUTERS/Mukesh Gupta
VIVA.co.id – Pakistan melaporkan tujuh orang prajuritnya dibunuh dengan tembakan yang dilancarkan oleh tentara India dalam memperebutkan daerah Himalaya, Kashmir. Dikabarkan melalui The Guardian, peristiwa itu terjadi di Bhimber, wilayah yang diawasi oleh militer Pakistan dan India.
Wilayah yang diawasi itu (Line of Control/LoC) juga disebut sebagai area gencatan senjata antara kedua negara yang memperebutkannya, India dan Pakistan, di mana mereka telah berperang dalam tiga konflik demi memperebutkan Kashmir, sebuah wilayah dengan mayoritas penduduk Muslim yang bergabung dengan India setelah menjadi partisi sub benua di tahun 1947. Dua negara tetangga Kashmir itu terlibat dalam persengketaan diplomatik yang semakin sengit.
Pemerintah Pakistan telah mengajukan protes keras kepada Pemerintah India karena mereka juga menyerang warga sipil yang tinggal di pinggir daerah LoC. Pihak Pakistan mengatakan, setidaknya, 25 orang tewas dalam beberapa pekan terakhir serangan itu. Ketegangan telah memicu dua serangan lanjutan di tahun ini yang diluncurkan di pangkalan militer India.
Serangan pertama ditargetkan ke pangkalan udara Pathankot di India Punjab, berlangsung pada bulan Januari tak lama setelah Perdana Menteri India memberi kunjungan kejutan ke Lahore di hari Natal, dengan harapan kedamaian bisa terjadi di negara-negara selatan benua Asia. Di bulan September, serangan kedua diluncurkan ke kota yang letaknya dekat dengan Uri di Kashmir, 19 tentara dinyatakan tewas.
India menanggapi rangkaian penyerangan tersebut sebagai bentuk penyidakan di wilayah LoC dengan sebutan "serangan darurat" dalam upaya melawan penyebaran teroris. Meski demikian, Pakistan membantah keras kliam tersebut. Pakistan telah mengkritik upaya India untuk menegakkan ketertiban di Kashmir yang telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di antara pengunjuk rasa.
Bulan November ini, Islamabad telah mencantumkan delapan nama diplomat India yang itu dituduh mejadi mata-mata di Pakistan. Sebelumnya, New Delhi justru mengumumkan pengusiran seorang diplomat Pakistan yang mengancam akan melakukan penyebaran mata-mata di India.