Trump: Setop Intimidasi Kelompok Minoritas

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Carlo Allegri

VIVA.co.id – Sejak terpilih sebagai presiden Amerika Serikat ke-45, sikap Donald Trump terhadap Islam terlihat melunak. Dalam sebuah wawancara televisi akhir pekan lalu, ia mengaku sedih mendengar laporan pelecehan terhadap warga Muslim.

5 Wilayah di India yang Paling Anti-Muslim

"Saya sangat sedih mendengar hal itu. Saat ini saya minta agar semua masyarakat menghentikan hal itu. Hentikan!" kata Trump dalam wawancara, seperti dikutip VOA, Senin 14 November 2016.

Banyak pendukung Trump yang merasa lebih berani setelah tersulut oleh retorika kampanye Trump yang kebanyakan ditujukan bagi Muslim dan Meksiko. Namun, miliader berusia 70 tahun itu mengatakan tidak tahu mengenai serangan terhadap kelompok minoritas sejak pemilihannya dan mengatakan ia benci mendengar hal itu. Ia meminta para pelaku untuk berhenti melakukan pelecehan dan diskriminasi.

MasyaAllah! Negara Bagian di Eropa Ini Izinkan Guru Memakai Jilbab Setelah 18 Tahun Dilarang

Dalam sesi wawancara, Trump menghadapi pertanyaan tentang ujaran kebencian terhadap Muslim, kaum Hispanik Amerika, orang kulit hitam, etnis minoritas dan komunitas LGBT dalam beberapa hari terakhir. Ia menilai, beberapa bagian masyarakat takut kepadanya karena tidak mengenalnya. Dia pun meminta masyarakat agar tidak perlu cemas.

"Itu hanya karena mereka tidak mengenal saya. Saya tidak akan melakukannya (diskriminasi). Itu mengerikan. Saya akan membawa negara ini bersama-sama dan adil," ujar Trump menegaskan.

Pria Muslim Ditegur Petugas Keamanan Setelah Salat di Stasiun Kereta Kanada
Calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump

200 Ahli Kesehatan Mental Nyatakan Trump Tak Layak Jadi Presiden, Punya Gangguan Narsistik?

Lebih dari 200 ahli kesehatan mental di Amerika Serikat menyatakan bahwa Donald Trump memiliki kondisi gangguan kepribadian berat atau "narsisme ganas."

img_title
VIVA.co.id
28 Oktober 2024