Kisah Perwira Pakistan Bercerita tentang Soekarno

Presiden Soekarno
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA.co.id – Sosok pria berbadan tegap dengan berkumis dan berjenggot tebal memasuki ruangan. Semua orang yang hadir tertuju kepadanya. Dengan posisi siap namun sedikit santai, ia berdiri di podium dengan tatapan mata tajam dan langsung memperkenalkan diri.

"Nama saya Khurran Shabbir dari Angkatan Bersenjata Pakistan," katanya lantang, dalam acara seminar "Kashmir dalam Polemik HAM", di Jakarta, Kamis, 10 November 2016.

Pria berpangkat kolonel ini merasa terhormat diundang ke acara tersebut lantaran dirinya ingin menyampaikan kisah mengenai hubungan Presiden Indonesia pertama, Soekarno dengan Presiden Pakistan, Muhammad Ayub Khan.

Di depan peserta seminar, ia bercerita selama perang kemerdekaan RI pada 1945, sekitar 600 muslim di Pakistan yang merupakan bagian dari Angkatan Darat Inggris, menolak perintah untuk menembaki Tentara Revolusi Indonesia (sekarang TNI).

Presiden Soekarno, kata Shabbir, memberi apresiasi atas sikap dari rakyat Pakistan tersebut. Sebagai tanda terima kasih, Presiden Soekarno turut membantu Pakistan dalam perang dengan India pada 1965.

"Saat itu, Bung Karno mengirimkan dua unit kapal selam untuk membantu Pakistan. Saya rasa ini merupakan 'persahabatan tak berujung', dan menurut saya, generasi muda sekarang harus mengetahuinya," ungkap dia.

Menurutnya, berkaca dari sejarah itulah, ia menginginkan Presiden Joko Widodo bisa turun tangan dalam membantu pemerintah Kashmir memerangi militer India.

Dukungan Indonesia

Ia mengatakan, Presiden Jokowi memiliki karakter tegas dalam memimpin seperti halnya Presiden Soekarno.

Bahkan, Shabbir melanjutkan, Indonesia bisa saja mengirim prajurit terbaiknya untuk membantu membebaskan rakyat Kashmir.

Sejarah Panjang Perjalanan Bendera Pusaka, dari Dijahit Fatmawati hingga Dipensiunkan

Kolonel Khurran Shabbir dari Angkatan Bersenjata Pakistan.

Kolonel Khurran Shabbir (VIVA.co.id/Avra Augesty).

Intip Sejarah Indonesia hingga Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

"Kashmir adalah masalah sengketa tertua dan terbesar yang dibawa ke dalam Sidang Umum PBB. Hingga saat ini, belum ada tindakan apa pun dari PBB mengingat makin besarnya serangan pasukan India ke Kashmir," tuturnya.

Selanjutnya, penderitaan yang dialami rakyat Kashmir sama seperti apa yang terjadi di Palestina.

Sekjen PDIP Hasto Singgung Kedaulatan Rakyat Kini Diubah jadi Kedaulatan Keluarga

"Kita harus mengetahui dan merasakan secara langsung bagaimana penderitaan rakyat Kashmir yang matanya ditembak dengan pallet gun oleh tentara India, sehingga banyak dari mereka yang buta," klaim Shabbir.

Ia pun meminta Indonesia, sebagai negara Muslim terbesar di dunia, agar mau membantu dan bekerjasama membebaskan Kashmir dari cengkeraman 'saudara kandungnya' tersebut.

Prabowo Subianto Bersama Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur

Jelang Dilantik, Prabowo Ungkapkan Syukur ke Semua Presiden dari Soekarno hingga Jokowi

Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengungkapkan rasa syukurnya kepada semua Presiden Indonesia, jelang hari pelantikan serta pengambilan sumpahnya sebagai Presiden RI.

img_title
VIVA.co.id
19 Oktober 2024