Program Kerja 100 Hari Donald Trump

Keluarga Besar Donald Trump.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45. Ia telah berjanji bila terpilih, jargon 'Make America Great Again' bukanlah sekadar retorika belaka untuk mendulang kemenangan.

Donald Trump Anggap Imigran Penjajah

Oleh karena itu, Presiden yang berasal dari Partai Republik ini telah melakukan kontrak politik dengan rakyat AS, dan bakal termuat dalam program 100 hari pertama kerjanya.

Mengutip situs Telegraph, Kamis, 10 November 2016, Trump berjanji akan menghapus semua jejak kepemimpinan Presiden Barack Obama dan akan mengeluarkan kebijakan proteksi yang ditujukan bagi para imigran.

Robot Ini 'Bakar' Trump Tiap Kali Bercuit di Twitter

Tak hanya itu, taipan New York ini juga bakal memberlakukan sistem lama, memisahkan antara pribumi dengan pendatang. Berikut beberapa kebijakan Trump yang rencananya akan diterapkan:

Imigrasi

Puluhan Ribu Rakyat Meksiko Protes Kebijakan Trump

Ini adalah isu yang paling mencuat setelah Trump menang. Ia telah diam-diam segera memproses deportasi semua imigran gelap dari AS.

Sebuah langkah yang menurut sejumlah ahli justru akan merusak ekonomi negeri Paman Sam lantaran berpotensi besar kehilangan pasar tenaga kerja.

Studi terbaru menyebutkan bahwa sekitar 168 ribu imigran gelap yang menetap di AS. Namun, Trump mengklaim memiliki data bahwa jumlahnya sekitar dua juta orang.

Ia juga akan menangguhkan datangnya imigran dari wilayah atau negara yang rawan konflik, di mana pemeriksaan akan semakin diperketat.

Hal tersebut merujuk pada Meksiko, Suriah, Irak dan Afghanistan. Dan, yang paling fantatis adalah membangun dinding perbatasan yang dibebankan semuanya kepada Meksiko.

Kebijakan Luar Negeri

Trump menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan menjamin perlindungan bagi negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) apabila diserang oleh musuh.

"Saya hanya akan membantu jika negara itu telah 'memenuhi kewajibannya'", kata dia, dalam sebuah wawancara. Artinya, bila NATO ingin dilindungi oleh AS maka mereka harus membayar 'ongkos ekstra'.

Trump mengancam, jika hal itu tidak dilaksanakan, maka seluruh pasukan AS di NATO dan Eropa akan ditarik pulang.

Imigran berdemo di Amerika Serikat.

Reformasi Washington dan Menghilangkan Jejak Obama

Dalam kampanyenya, Trump berjanji untuk 'mengosongkan habis ladang uang' yang digelontorkan selama delapan tahun pemerintahan Obama.

Maksudnya, Trump dipastikan menghapus Undang Undang Kesehatan, atau dikenal sebagai "Obamacare", yang telah merawat 12,7 juta warga AS untuk berobat gratis.

"Itu pemborosan. Saya berjanji untuk mengembalikan pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat," kata Trump.

Trump juga berniat untuk melakukan amandemen konstitusi di negara itu. Kemudian, mengatur batasan masa jabatan anggota kongres yang hanya lima tahun saja, termasuk melarang pejabat kongres menjadi pelobi.

Ia pun mengancam pembekuan karyawan federal untuk mengurangi tenaga kerja.

"Dia (Trump) telah menghabiskan beberapa jam untuk mengidentifikasi dan menandatangani dokumen-dokumen yang 'berbau' program kerja Obama. Mungkin sekitar 25 dokumen yang ditolaknya," ungkap Stephen Moore, seorang penasihat kampanye resmi Trump. (ase)

Presiden AS, Donald Trump sedang berbicara melalui telepon.

Diserbu Imigran, Trump Ancam Kerahkan Militer AS ke Perbatasan Meksiko

Trump ancam batalkan perjanjian perdagangan NAFTA dengan Meksiko.

img_title
VIVA.co.id
19 Oktober 2018