Pantau Pilpres, Departemen Kehakiman AS Siapkan 700 Pengawas
- Crash
VIVA.co.id – Pemilihan Presiden AS tinggal hitungan jam. Seluruh aparat pemerintahan menyatakan kesiapannya.
Departemen Kehakiman AS akan mengirim lebih dari 700 pekerja dari divisi hak sipil ke 28 negara untuk memastikan pemilih, terutama kaum minoritas, agar tidak didiskriminasikan.
"Dasar dari demokrasi kita adalah hak untuk memilih. Oleh karena itu Departemen Kehakiman bekerja tanpa lelah untuk menegakkan hak, tidak hanya pada hari pemilihan, tetapi setiap hari," kata Jaksa Agung Loretta E Lynch, seperti dikutip Independent, Selasa 8 November 2016.
Ia mengatakan, personelnya akan melakukan tugas tersebut tidak memihak dengan satu tujuan bahwa setiap pemilih memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pemilu. "Departemen Kehakiman berkomitmen menjalankan pemilu yang adil dan objektif dan memastikan bahwa setiap orang dapat mengambil haknya untuk mencoblos," ujarnya, tegas.
Beberapa kali Kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump menilai bahwa pemilu esok akan diwarnai kecurangan untuk memenangkan Clinton dari Partai Demokrat. Sejumlah pendukungnya pun menyatakan telah siap untuk mengawasi jalannya pemilu.
Mereka berinisiatif untuk mengawasi jalannya pemilu. "Trump bilang bahwa kita harus mengawasi daerah sekitar. Saya pasti akan pergi," kata Steve Webb, seorang pemilih asal Ohio. "Saya akan mengawasi secara hukum. Saya ingin melihat apakah mereka bertanggung jawab. Saya tidak akan melakukan sesuatu yang ilegal," ujarnya.