Dekati Hari Pemilihan, Trump Dilarang Gunakan Twitter
- REUTERS
VIVA.co.id – Staf kampanye Donald Trump telah mengambil alih akun Twitter kandidat Grand Old Party (GOP) itu. Pengambilalihan ini dilakukan sejak Minggu, 6 November 2016.
Diberitakan oleh New York Times, Senin, 7 November 2016, tindakan tersebut dilakukan agar Trump tidak bisa lagi berkata-kata kasar melalui akun Twitternya. Biasanya hal tersebut dilakukan Trump di waktu malam hari. Apalagi, saat ini adalah menit-menit akhir menjelang pemilihan Presiden Amerika 2016.
Keputusan tim kampanye Trump itu mendapatkan respons dari Barack Obama. Presiden AS yang akan berakhir masa jabatannya itu menganggap kabar tersebut sebagai hal yang lucu, terutama karena ia akan menyerahkan akun Twitter @POTUS kepada Trump jika Pemilu 2016 ini dimenangkan oleh Donald pada Selasa nanti.
"Rupanya Twitter kampanye Trump telah diambil alih," kata Presiden dalam kampanye Hillary Clinton di Florida.
"Dalam dua hari terakhir, mereka memiliki begitu sedikit keyakinan untuk mengontrol diri. Mereka mengatakan, 'Kami hanya akan mengambil Twitter Anda.' Sekarang, jika seseorang tidak bisa menangani akun Twitter, mereka tidak dapat menangani kode nuklir," ujar Obama seperti dikutip dari situs berita VICE, Selasa, 8 November 2016.
Para staf Trump memilih tak menanggapi pernyataan Obama. Sebab, jika Trump menyebarkan kebencian melalui Twitter, suara pemilih dikhawatirkan berkurang.
Situs berita VICA menulis, sejak Trump bukan lagi sebagai "pengemudi" akun Twitter-nya, tidak akan tahu hal "tajam" seperti apa yang mungkin dikatakan Trump ketika menanggapi perkataan Obama.
“Namun, mengacu pada arsip cuitan Trump tentang Obama, dia mungkin akan membuang jauh anggapan bahwa tidak akan ada lagi presiden berkulit hitam untuk generasi selanjutnya atau semacamnya,” demikian tulis mereka.