Jerman Ingin Berperan Besar di NATO
- Reuters/Fabian Bimmer
VIVA.co.id – Kementerian Pertahanan Jerman tengah berupaya keras mengubah kebijakan pertahanannya dengan meningkatkan ketersediaan alat utama sistem persenjataan serta menambah jumlah personel.
Upaya ini sebagai langkah Jerman untuk memainkan peran militer yang lebih besar di dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, mendorong Uni Eropa harus memodernisasi sistem pertahanan dan keamanannya untuk mengimbangi kekuatan militer antarnegara anggota NATO.
Selain Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol, secara bersama-sama mengeluarkan seruan atas kebijakan pertahanan Eropa, menyusul keluarnya Inggris dari Uni Eropa, sebagai sebuah inisiatif dan dorongan terbesar Uni Eropa sejak 1990.
"Kami telah melihat modernisasi besar yang dilakukan NATO selama tiga tahun terakhir akibat perilaku Moskow. Ini benar dan penting. Tapi, kami juga harus mengerahkan energi yang sama untuk memodernisasi pertahanan 'rumah kita'," kata von der Leyen, seperti dilansir Reuters, Selasa, 8 November 2016.
Salah satu isi dari seruan bersama tersebut, empat negara besar di Uni Eropa ini menyatakan bahwa mereka harus mampu menanggapi krisis eksternal tanpa campur tangan Amerika Serikat.
Yang dimaksud 'mampu' di sini adalah meningkatkan pengeluaran Eropa terkait misi militer, bersama-sama mengembangkan aset seperti helikopter dan pesawat tempur, serta memperluas penjaga perdamaian di luar negeri dan membangun pertahanan terhadap siber yang disponsori musuh.
"Kami harus pastikan kalau mampu menjaga 'rumah' sendiri. Saya melihat misi besar dan kerja sama insentif untuk menemukan solusi," ungkap von der Leyen.
Perkembangan terakhir menyebutkan, NATO sedang bersiap-siap mengerahkan personel dan alat tempurnya ke negara-negara Baltik yang berbatasan langsung dengan Rusia.